Hot Topic Nasional

Waduh! Kasus ISPA Melonjak 4 Kali Lipat di DKI Gegara Polusi Udara

Channel9.id – Jakarta. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di DKI Jakarta meningkat hingga 3 sampai 4 kali lipat. Peningkatan ini berbarengan dengan melonjaknya konsentrasi polusi PM 2.5 melampaui pedoman aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam pemaparannya, Budi menunjukkan tren polusi udara di Jabodetabek dalam 2 tahun terakhir. Misalnya pada Januari 2021, kata Budi, kasus ISPA berada di angka 50 ribu. Namun, kasus itu mulai melonjak sejak Januari hingga Juni 2023 yang berada di angka 150-200 ribu.

“Jadi kasus infeksi saluran pernapasan itu di DKI yang tadinya 50 ribuan naik dia, naiknya jadi sempat 200.000, 150.000, jadi 4 kali, 5 kali,” ujar Budi dalam paparannya saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Untuk itu, Budi mengatakan sebanyak 740 fasilitas kesehatan siap menangani masyarakat apabila terjangkit ISPA akibat kualitas udara yang buruk. Fasilitas kesehatan ini disiapkan Kementerian Kesehatan di seluruh wilayah Jabodetabek.

Lebih rinci, fasilitas kesehatan tersebut terdiri dari 674 Puskesmas, 66 rumah sakit, dan Rumah Sakit Persahabatan sebagai Pusat Respirasi Nasional.

“Kita sudah meminta organisasi profesi dan kolegium dokter spesialis paru untuk mendidik dokter-dokter Puskesmas agar paham tentang penyakit paru karena kalau ISPA bisa ditangani di Puskesmas dan kita pastikan alat-alatnya juga ada. Kalau masuk kasus pneumonia itu harus ke rumah sakit, itu harus di rontgen, itu juga kita pastikan seluruh rumah sakit Jabodetabek bisa,” ujar Menkes.

Berikut daftar sebaran puskesmas tersebut di wilayah Jabodetabek:

– Kabupaten/Kota DKI Jakarta: 333 puskesmas
– Kabupaten Tangerang: 44 puskesmas
– Kota Tangerang: 39 puskesmas
– Kota Depok: 38 puskesmas
– Kota Bogor: 25 puskesmas
– Kabupaten Bogor: 101 puskesmas
– Kota Bekasi: 48 puskesmas
– Kabupaten Bekasi: 46 puskesmas

Selain menyiapkan fasilitas kesehatan, Budi menegaskan pihaknya juga gencar melakukan upaya promotif dan preventif dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda gejala terinfeksi ISPA. Budi juga mengimbau masyarakat agar menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan saat kualitas udara buruk.

“Kita berikan rekomendasi, pakai masker apa yang bisa menyaring PM 2,5 (standar kualitas polusi udara secara umum) karena ini yang paling kecil, kalau di luar bisa pakai masker KF 94 atau KN 95 tapi kalau di ruangan sebaiknya pakai air purifier untuk membersihkan debu dari luar,” imbuh Menkes.

Sebelumnya, tren kenaikan kasus ISPA juga diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Ia menyebut kasus ISPA di wilayah DKI Jakarta mengalami peningkatan yang kebanyakan menyerang usia balita.

Berdasarkan data Menteri Kesehatan RI, kata Heru, peningkatan kasus itu menyentuh angka 24 persen hingga 31 persen seiring dengan kondisi polusi yang tinggi di wilayah Ibu Kota.

“Iya ada kenaikan. Data dari Pak Menteri Kesehatan benar bahwa ISPA ada kenaikan sedikit, 24 sampai 31 persen, khususnya balita,” kata Heru di Balai Kota DKI, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Waduh! Wali Kota Sebut Kasus ISPA di Depok Naik 200 persen, Imbas Polusi Udara

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16  +    =  19