Nasional

Warga Aceh Tamiang Sambut Rencana Penggantian Rumah Korban Banjir

Channel9.id – Aceh Tamiang. Masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang menyambut positif rencana pemerintah untuk mengganti rumah warga yang hanyut atau rusak berat akibat bencana hidrometeorologi pada akhir November lalu. Rencana tersebut disampaikan saat Presiden Prabowo Subianto meninjau posko pengungsian di kawasan Islamic Center Kuala Simpang.

Siti Aminah, warga Desa Sukajadi, Kecamatan Kuala Simpang, menyatakan rasa senangnya atas kunjungan Presiden dan janji penggantian rumah bagi warga terdampak. Ia menilai perhatian langsung dari kepala negara memberi harapan bagi korban banjir yang kehilangan tempat tinggal.

“Ya, alhamdulillah kali lah. Kalau bisa ya kan, dibangun. Semua memang hancur semua bawah. Ya senang kali lah kami terima kasih sama Pak Prabowo. Berarti memang peduli rakyat. Senang kali lah kami semua nyambutnya,” ujar Aminah di Posko Pengungsian Kuala Simpang, Selasa (23/12/2025).

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menindaklanjuti arahan tersebut dengan menyiapkan lahan untuk hunian sementara bagi warga terdampak. Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi memastikan 14 titik lahan Hak Guna Usaha milik perusahaan perkebunan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan huntara.

Selain relokasi ke lahan HGU, pemerintah daerah juga memberikan opsi pembangunan huntara di atas lahan milik pribadi warga. Kebijakan ini dimaksudkan agar masyarakat memiliki fleksibilitas untuk tetap tinggal di lokasi semula jika memungkinkan.

Aminah mengungkapkan keberadaan dapur umum Brimob Polri sangat membantu kebutuhan pengungsi selama dua pekan terakhir. Menurutnya, layanan tersebut membuat warga tidak lagi khawatir terkait konsumsi harian di pengungsian.

“Terbantu kali. Baik-baik semua. Pokoknya siang, pagi udah ada makanan lah kita semua. Lengkap lah makanannya. Enggak perlu (masak). Kalau kepingin aja. Kalau ada duit ya beli. Kalau enggak ada, ya dapur umum,” tuturnya.

Ia juga menilai bantuan logistik di posko pengungsian relatif mencukupi, termasuk makanan ringan untuk anak-anak. Bersama sejumlah ibu lainnya, Aminah turut membantu membagikan logistik agar merata dan tidak menimbulkan persoalan di pengungsian.

“Ini lah, bantu-bantu mengantar semua. Biar adil. Jangan ada yang ribut-ribut lah. Saya ikhlas betul membantu,” katanya.

Meski demikian, Aminah berharap pemerintah melengkapi bantuan berupa selimut dan kelambu, terutama untuk bayi dan anak-anak. Ia menilai kebutuhan tersebut penting mengingat curah hujan masih tinggi dan potensi penyakit di pengungsian.

“Takutnya demam berdarah pula. Minta tolong, kelambu, selimut, kalau bisa. Alas-alas juga kan banyak anak bayi,” pungkasnya.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  4  =  10