Warganet Indonesia Makin Tak Sopan
Techno

Warganet Indonesia Makin Tak Sopan

Channel9.id-Jakarta. Tingkat kesopanan warganet Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara di dunia. Skor kesopanan daringnya naik delapan poin, dari 67 pada 2019 menjadi 76 pada 2020.

Hal tersebut sebagaimana catatan Microsoft terkait tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang 2020, yang tertuang di laporan berjudul ‘Digital Civility Index (DCI)’.

Adapun laporan tersebut merupakan hasil survei terhadap 16.000 responden di 32 negara di dunia, pada April dan Mei 2020. Microsoft memaparkan ada 503 remaja dan dewasa yang menjadi responden. Sembari menyurvei, Microsoft pun berupaya mempromosikan interaksi online yang lebih aman, lebih sehat, dan lebih saling menghormati.

Kemudian dilakukan penilaian dengan skala nol hingga 100. Semakin tinggi skor, maka semakin rendah kesopanan daring di negara tersebut.

Untuk diketahui, negara dengan tingkat kesopanan daring terbaik secara global andalan Belanda. Skor DCI-nya sebesar 51.

Sementara itu, dalam konteks Asia Tenggara, Singapura masih menjadi negara teladan. Negara ini menempati urutan keempat secara global dan pertama di Asia Tenggara dalam hal tingkat kesopanan daring. Skor DCI-nya di 2020 ialah 59, angka ini turun empat poin dari sebesar 63, jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Kemudian disusul kedua ditempati oleh Malaysia dengan skor 63 dan berada di peringkat kelima secara global. Lalu di posisi ketiga di Asia Tenggara ditempati Filipina dengan skor 66 dan berada di peringkat 13 global. Lalu Thailand dengan skor 69 dan peringkat 19 global.

Di atas Indonesia ditempati oleh Vietnam dengan skor 72 dan berada di peringkat 24 secara global. Indonesia sendiri di urutan ke-29 dari 32 negara di dunia dan paling tak sopan se-Asia Tenggara.

Menurut laporan DCI itu, didapati bahwa penurunan DCI di Indonesia didorong oleh orang dewasa, dengan skor +16. Hal ini berdampak pada pengabaian hal negatif dalam interaksi online negatif sebesar -15 poin.

Terdapat tiga risiko utama di ruang digital yang dihadapi warganet Indonesia, yakni hoax dan scam (+13), ujaran kebencian (+5), dan diskriminasi (-2).

Laporan DCI mencatat bahwa 69% responden Indonesia mengakui tindakan yang paling umum dilakukan saat berinteraksi ialah membela diri dan memperlakukan orang lain dengan hormat dan bermartabat. Kemudian perihal perundungan di internet, 19% responden mengatakan mereka menjadi target. Sementara 47% mengaku terlibat insiden tersebut.

Secara menyeluruh, 54% kaum milenial yang paling terpukul dalam konteks. Kemudian disusul Generasi Z (47%), Generasi X (39%), dan Boomers (18%).

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

42  +    =  49