Techno

WhatsApp, Aplikasi Andalan Belajar dari Rumah

Channel9.id-Jakarta. WhatsApp menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan selama penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19. Demikian hasil survei Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Diketahui, survei dilakukan sebelum bantuan kuota belajar disalurkan, yang peresmiannya dilakukan pada Jumat (25/9) lalu.

“Survei yang dilakukan teman-teman Kemendikbud bulan Mei 2020. Selama adik-adik belajar dari rumah ini, aktivitas yang paling banyak dilakukan itu mengerjakan dari bapak-ibu gurunya. Itu sebagian besar dilakukan melalui WhatsApp,” terang Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud M. Hasan Chabibie dalam diskusi daring, Selasa (29/9).

Mengenai pemanfaatan WhatsApp, survei menunjukkan bahwa jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, hingga SMK menunjukkan hal serupa. Selain itu, adapula siswa yang dari belajar TV, teks pelajaran, hingga belajar dari aplikasi pembelajaran online.

“Dari grafik ini, bisa dilihat bahwa semakin tinggi jenjang ke SMP, SMA, SMK, itu konsumsi internetnya semakin tinggi. Tapi, ada satu yang sama, yaitu bagaimana anak-anak mengerjakan soal-soal dari bapak-ibu gurunya rata-rata menggunakan aplikasi WhatsApp,” jelasnya.

Baca juga : Ilmuwan Akan Bangkitkan Orang Mati

Disebutkan pula soal hambatan kegiatan belajar-mengajar selama pandemi. Adapun di antaranya tidak bisa bertanya langsung ke guru, kesulitan memahami pelajaran, kurang kosentrasi, bosan, hingga urusan jaringan internet kurang memadai. “Termasuk jaringan internet yang kurang, bisa dimaknai kualitasnya kurang atau keterbatasan anak untuk membeli kuota data internet itu yang juga persentasenya cukup tinggi,” sambung Hasan.

“Ini juga salah satu masalah serius yang harus kita selesaikan selama belajar dari rumah. Tentu, sekali lagi, internet menjadi salah satu kunci supaya sekian obstacle yang adik-adik alami selama belajar dari rumah itu teratasi dengan baik,” sambungnya.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengingatkan bahwa WhatsApp termasuk layanan yang digratiskan dan termasuk Kuota Belajar.”Jangan lupa, untuk ibu, orangtua juga, bahwa WhatsApp masuk ke dalam Kuota Belajar,” jelasnya.

Nadiem menyarankan untuk melaporkan ke opertator seluler bila WhatsApp tidak terdaftar dalam Kuota Belajar.

Sebagai informasi, bantuan kuota internet gratis dibagi menjadi dua, yaitu Kuota Umum dan Kuota Belajar. Kuota umum ialah kuota data yang bisa digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi. Sementara, kuota belajar hanya bisa digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran yang terdaftar.

Bantuan yang menyerap anggaran sebesar Rp7,2 triliun tersebut, diperuntukkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), siswa, guru, mahasiswa, dan dosen selama empat bulan dari September-Desember 2020.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12  +    =  13