WhatsApp Hadirkan Bussines API Berbasis Cloud Untuk Pebisnis
Techno

WhatsApp Hadirkan Bussines API Berbasis Cloud Untuk Pebisnis

Channel9.id-Jakarta. WhatsApp akan melakukan pengujian untuk versi beta-nya, untuk WhatsApp Business API berbasis cloud—yang dihosting di perusahaan induk, Facebook. Menurut perusahaan, dengan beralih ke cloud, waktu penyiapan untuk berintegrasi dengan API jadi lebih cepat, dari beberapa minggu menjadi hanya beberapa menit. Hal ini memungkinkan pebisnis lebih cepat bertransisi ke platform API WhatsApp untuk berkomunikasi dengan pelanggan mereka.

Diketahui, beberapa tahun belakangan ini, perusahaan terus membangun Business API sebagai upaya untuk mendapat penghasilan dari layanannya—yang selama ini gratis. Pebisnis saat ini membayar WhatsApp berdasarkan pesan, dengan tarif yang bervariasi—berdasarkan jumlah pesan yang dikirim dan wilayah. Saat ini, puluhan ribu bisnis besar telah mengadopsi API (berbasis non-cloud), termasuk brand seperti Vodafone, Coppel, Sears Mexico, BMW, KLM Royal Dutch Airlines, Iberia Airlines, Itau Brazil, iFood dan Bank Mandiri.

Baca juga: Obrolan WhatsApp di Cloud Bisa Dicadangkan

Versi API yang lama masih tetap ada, dan WhatsApp tak berencana memaksa bisnis untuk beralih ke versi berbasis cloud yang baru saat ini. Adapun kedua API ini gratis digunakan.

Umumnya, bisnis yang menggunakan WhatsApp Business API akan bekerja dengan penyedia solusi—seperti Zendesk atau Twilio—untuk membantu memfasilitasi integrasi API dengan sistem backend pelanggan. Dalam kasus ini, WhatsApp seringkali hanya menjadi salah satu bagian dari strategi komunikasi pelanggan perusahaan. Mereka juga bisa mengarahkan komunikasi dengan pelanggan ke saluran lain, seperti SMS atau aplikasi perpesanan lainnya, email, dan sebagainya. Tetapi proses integrasi API ini bisa memakan waktu beberapa minggu bahkan sebulan.

Dengan kemunculan pandemi COVID-19 yang mempercepat peralihan ke belanja online, banyak perusahaan yang tak ingin menunggu selama itu untuk memulai dan menjalankan sistem baru. Dengan API berbasis cloud, proses ini bisa disederhanakan dan jauh lebih mudah serta lebih cepat.

Untuk diketahui, ada sejumlah perusahaan yang berpartisipasi dalam pengujian beta untuk API, seperti Zendesk di Amerika Serikat (AS).

“Cloud API adalah langkah besar dalam mengurangi kerumitan penggunaan WhatsApp, baik untuk penyedia layanan seperti kami dan pelanggan kami,” ujar Wakil Presiden Produk Zendesk, Mike Gozzo, dalam sebuah pernyataan. “Tak perlu lagi mengkhawatirkan tentang hosting klien WhatsApp, ini memungkinkan kami untuk lebih fokus mendukung banyak fitur kaya yang tersedia melalui API.”

Saat ini, lebih dari 175 juta pengguna WhatsApp mengirim pesan ke bisnis setiap hari dan tren ini akan terus berkembang— terutama di pasar non-AS seperti India, Brasil, dan Indonesia, catat WhatsApp. WhatsApp juga melihat permintaan dari konsumen untuk beralih ke perpesanan meningkat, melebihi telepon.

Survei WhatsApp, yang dilakukan tahun lalu, menunjukkan bahwa 75% pengguna di sejumlah negara ingin berkomunikasi dengan bisnis melalui pesan. Dan 68% mengatakan mereka “lebih mungkin” melakukan bisnis atau melakukan pembelian melalui pesan.

WhatsApp juga memanfaatkan tren ini dengan melibatkan iklan yang muncul di News Feed Facebook atau di Instagram, dan pengguna yang melihatnya bisa mengklik suatu tombol, yang kemudian memungkinkan mereka mengirim pesan melalui WhatsApp ke pebisnis atau pengiklan.

Dengan begitu, WhatsApp Business memungkinkan toko-toko lokal online untuk menjangkau pelanggan. Kini penggunanya telah berkembang menjadi 50 juta pengguna di seluruh dunia setelah peluncurannya di 2018.

Cloud API versi beta diluncurkan secara terbatas mulai Senin (1/11). WhatsApp berencana untuk membuka API untuk penyedia solusi lain dan pebisnis yang lebih luas mulai 2022.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  2  =