Channel9.id – Banyuwangi. Dalam masa pandemi, kreativitas pemerintah daerah diuji untuk tetap bisa menyedot wisatawan. Wisata berbasis komunitas salah satu alternatifnya.
Musik jaz tetap asyik dinikmati di tengah rimbunnya hutan karet. Inilah sajian istimewa di akhir pekan bagi penggemar olahraga sepeda di Banyuwangi.
Hutan karet Kali Bendo sekitar 30 menit di sebelah barat daya kota Banyuwangi, menjadi magnet tersendiri. Di perkebunan karet yang dibangun zaman penjajahan Belanda, berdentam alunan musik jazz.
“No Women No Cry”, lagu bergenre rege ciptaan Vincent Ford yang dipopulerkan Bob Marley menjadi penyemangat para pencinta olahraga sepeda dari berbagai kota di Jawa Timur. Berteduh di rimbunya pepohonan karet, Banyuwangi Jazz Rubber menawarkan sensasi liburan tersendiri, setelah lelah mengayuh sepeda dengan trek menanjak dan turunan downhill yang menantang.
Dengan alunan Jazz dari anak-anak SMA di Banyuwangi yang memikat, suasana santai mampu mengusir kepenatan para profesional muda yang jauh-jauh bersepeda ke Banyuwangi.
“Pemain jazz yang tampil ini group terbaik dari lomba jazz tingkat SMA di Banyuwangi. Lomba kami gelar setiap tahun agar ada regenerasi terus menerus,” ujar Bramuda Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi kepada Channel9.id di kawasan Wisata Alas Bendo.
Tidak hanya komunitas pesepeda yang hadir di Banyuwangi Jazz Rubber, pencinta mobil caravan, dan campervan datang dari berbagai kota seperti Bali dan juga ada yang jauh-jauh dari Kalimantan untuk menikmati panorama lereng Gunung Ijen, di Banyuwangi yang menawan.
Sekitar setengah jam setelah Kali Bendo, dengan posisi menanjak melewati hutan hujan nan perawan, wisatawan dapat sampai di Kawah Ijen. Pesona wisata pegunungan nan elok, di kawasan beraroma belerang.
Di sini, dari basecamp para pencinta pesona alam dapat berjalan kaki, melakukan trekking hingga 3 jam untuk sampai puncak kawah. Kelelahan itu akan terbayar lunas di puncak.
Kawah dengan danau hijau nan rupawan lebih menakjubkan lagi, di malam hari wisatawan bisa disungguhi panorama ajaib “blue fire” atau api biru di kawah Ijen. Menurut National Geographic fenomena alam vulkanik ini satu-satunya di dunia.