Channel9.id – Jakarta. Beredar sebuah video di Twitter yang memperlihatkan 3 warga asing menggelar unjuk rasa mendukung Papua Barat Merdeka. Dalam video tersebut, tampak seorang pria asal Indonesia memarahi 3 warga asing tersebut lantaran mendukung gerakan Papua Barat Merdeka.
Pria asal Indonesia tersebut bertanya kepada 3 warga asing tersebut, apakah dibayar dalam melalukan unjuk rasa tersebut. Kemudian, pria tersebut bertanya apakah membaca berita-berita mengenai kondisi Papua yang sebetulnya.
Menurutnya, Presiden Jokowi sudah membuat masyarakat Papua bahagia. Karena itu, pria tersebut meminta mereka berhenti melakukan unjuk rasa.
Baca juga: KSP: Deklarasi Kemerdekaan Papua Tidak Sah
“Sekarang Jokowi perbaiki Papua, semuanya bahagia. Anda membaca beritanya? Yang asli, tanpa omong kosong? Karena seseorang membayarmu. Berapa gaji Anda? Saya akan membayar Anda dua kali lipat sekarang. Ya, karena Anda bisa mendapatkan uang,” kata pria itu.
“Apakah presiden (Jokowi) saya membunuh orang? Tidak. Kalian hanya ingin uang mudah. Bakar benderanya, saya akan membayar Anda dua kali lipat. Berapa bayaranmu?,” lanjutnya.
Tidak diketahui kapan dan di mana video tersebut direkam. Namun, salah seorang informan menyatakan, video itu direkam saat Veronica Koeman menggelar demo di Sydney, Australia. Dia menyampaikan, pria asal Indonesia itu bernama Mr Apau.
“Video itu Veronika Koeman gelar demo di Sydney. Seorang Warga Indonesia bernama Mr Apau naik pitam & marah kepada Veronika,” kata dia.
“Bagi Mr Apau, gerak-gerik Veronika adalah penghianatan terhadap bangsa & negara Indonesia. Bravo Mr Apau…!!,” lanjutnya.
Hal itu pun ditanggapi oleh Iwan Sumule, Ketua Majelis Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM). Menurutnya, video itu membuktikan bahwa Beni Wenda dan Veroncia Koeman mendukung gerakan separatisme.
Dia pun menegaskam dirinya membela negara dan rakyat Indonesia yang memperoleh keadilan. Pun menentang separatisme.
“TEGAKKAN KEADILAN. PERANGI SEPARATIS. Veronika mendukung separatis, harus diperangi,” katanya melalui akun twitternya @RealKetuaProDEM, Kamis (3/12).
(HY)