Channel9.id-Yarusalem. Kota Yerusalem diguyur salju, saat terbangun pagi harinya keadaan kota suci telah diselimuti oleh salju, pada hari Kamis (18/2/2021). Masjid Kubah Batu dan Tembok Ratapan juga tertutupi setelah ada badai salju semalam di sana.
Sebelum subuh, anak-anak sudah bermain bola salju di luar gerbang Kota Tua, sementara mereka yang ingin beribadah kesulitan untuk berjalan ke tempat ibadahnya masing-masing.
Badai salju turun pada Rabu malam, menyebabkan pihak berwenang untuk menutup transportasi umum dan menutup jalan utama di Yerusalem.
Pemerintah kota Yerusalem mengadakan pertemuan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan mengenai layanan umum dan pendidikan di kota. Pertemuan itu dipimpin oleh walikota Yerusalem, Moshe Lion, dan dihadiri oleh Ari Kaplan, ketua Serikat Guru.
Pemerintah kota akan terus bekerja sepanjang waktu untuk membersihkan salju dari jalanan, memfokuskan pada jalan menuju sekolah-sekolah utama di kota.
Tapi saat salju mulai reda, pemerintah kembali membuka layanan umumnya dan bahkan orang-orang datang dari luar kota untuk melihatnya.
“Kami datang dari Tel Aviv untuk bermain salju,” kata Ben Miller. “Ini adalah kejadian langka. Terakhir kali saya rasa di tahun 2013.”
Shahar Cohen, penduduk Yerusalem dan mahasiswa Universitas Hebrew mengatakan transportasi umum akan tutup pada jam 6 sore dan perusahaan besar akan mempersilahkan karyawannya pulang jam 3 sore. Menurutnya toko-toko akan tutup lebih awal, agar karyawannya dapat pulang lebih cepat dan dapat menikmati momen langka ini.
“Setelah dilockdown selama berminggu-minggu, pasti akan menyenangkan untuk anak-anak dan keluarganya keluar dan bermain salju bersama. Pemerintah sudah melakukan semuanya agar kita semua bisa menikmati momen langka ini,” ujar Wakil Wali Kota Fleur Hassan-Nahoum kepada Jerusalem Post.
(RAG)