Channel9.id. Ternyata YouTube masih menayangkan iklan di video yang menampilkan misinformasi terkait perubahan iklim, dan mendapai cuan dari hal itu. Padahal, sebelumnya, YouTube berkomitmen untuk tak menayangkan iklan di video tersebut.
Dilansir dari The Verge, lembaga nonprofit, Koalisi Climate Action Against Disinformation (CAAD), mengungkapkan bahwa YouTube masih menayangkan iklan di ratusan video seperti itu—termasuk video yang membantah isu pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca.
“Google mendukung misinformasi perubahan iklim yang mereka janji akan dihentikan. Misinformasi ini tetap ada karena ini menguntungkan, dan perusahaan teknologi besar perlu menghilangkan insentif itu,” pungkas Erika Seiber, juru bicara dari Friends of the Earth, salah satu organisasi anggota CAAD.
Pada 2021 lalu, Google berkomitmen dan memperbarui kebijakan iklan dan monetisasi soal perubahan iklim. Peraturan ini menyebutkan bahwa konten yang tak sejalan dengan konsensus ilmuwan terkait perubahan iklim tak akan dimonetisasi dan dipasangi iklan. Konten yang dimaksud termasuk konten yang mengklaim bahwa perubahan iklim adalah hoax atau penipuan.
Nyatanya, video misinformasi itu tetap disisipi iklan. Google hanya menambahkan informasi dalam keterangan video tersebut, yang mengarahkan ke laman situs PBB soal perubahan iklim. “Perubahan iklim mengacu pada perubahan pola cuaca dan temperatur dalam jangka panjang, yang utamanya disebabkan oleh aktivitas manusia, termasuk membakar bahan bakar fosil,” demikian tertulis pada keterangan tersebut.
Dari 200 video yang dianalisis CAAD, jumlah penonton mencapai 73,8 juta pada 17 April 2023. Video yang diteliti ini dicari menggunakan kata kunci climate hoax dan climate scam. Semua video ini dipasangi iklan dari berbagai perusahaan, seperti Costco, Tommy Hilfiger, Nike, sampai Hyundai.
Sementara itu, Google mengaku sudah meninjau daftar video dari CAAD ini dan menghapus iklan dari video yang melanggar kebijakan mereka terkait misinformasi perubahan iklim.
“Meski kami sudah menegakkan aturan ini secara ketat, penegakannya tak selalu sempurna, dan kami terus bekerja untuk meningkatkan agar sistem kami lebih baik dalam mendeteksi dan menghapus konten yang melanggar,” ujar Google Policy Communication Manager Michael Aciman.
Baca juga: Sangkal Perubahan Iklim, Google dan YouTube Larang Monetisasi