Channel9.id-Jakarta. CEO Meta Mark Zuckerberg meminta para manajer dan direktur tak sekadar atur bawahan. Ia meminta mereka untuk berperan besar atau hengkang dari perusahaan.
Sebelum Zuckerberg memberi tekanan itu, Meta sendiri sudah mem-PHK 11 ribu karyawannya di November 2022 lalu. Adapun di 2023 ini, Zuckerberg ingin melakukan efisiensi.
Baca juga: Meta Buka Blokir Akun Donald Trump di Facebook dan Twitter
Zuckerberg rupanya ingin Meta mempercepat proses pengambilan keputusan dengan menghapus sejumlah lapisan manajemen menengah. Ia pun meminta manajer untuk lebih banyak bekerja.
“Saya kira Anda tidak menginginkan struktur manajemen yang hanya manajer mengelola manajer, mengelola orang yang melakukan pekerjaan,” ujarnya.
Zuckerberg juga ingin meningkatkan efisiensi dengan meratakan struktur organisasi dan menghilangkan beberapa lapisan manajemen menengah untuk membuat keputusan bisa lebih cepat dan tak bertele-tele. Oleh karenanya, ia menekan para manajer dan direktur untuk berperan besar atau hengkang dari Meta.
Ke depannya, bisa jadi manajer bakal kembali mengerjakan coding dan sejenisnya, seperti yang dilakukan oleh anak buahnya.
Perihal potensi PHK manajer dan direktur itu, belum bisa dipastikan. Adapun berbagai alasan yang melatarbelakangi PHK tahun lalu ialah kondisi ekonomi sedang buruk, misalnya. Meta juga kurang mulus dalam beberapa lini bisnisnya, termasuk bisnis metaverse yang bikin Meta rugi USD 9,4 miliar.
Selain itu, lambannya pertumbuhan dan menurunnya harga saham memaksa Meta melakukan efisiensi, termasuk dengan melakukan PHK.