Channel9.id – Jakarta. Sat Reskrim Polres Bekasi Kota mengungkapkan hasil penyelidikan awal terkait penemuan 7 jenazah remaja laki-laki di aliran Kali Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan para saksi, ada puluhan remaja yang berkumpul di sebuah gubuk dekat Kali Bekasi sambil melakukan aktivitas minum minuman beralkohol sebelum ditemukannya 7 tewas pada Minggu (22/9/2024) pagi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh menjelaskan, pada Sabtu (21/9/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, terdapat sekitar 60 orang yang berkumpul di sebuah gubuk di Jalan Cipendawa, depan PT Gudang Semen Merah Putih, Kota Bekasi.
“Kemudian juga diperoleh keterangan bahwa di tempat tersebut mereka melakukan aktivitas minum-minuman beralkohol dan terindikasi juga ada satu senjata tajam di lokasi tersebut,” kata Audy dalam jumpa pers di Polres Metro Bekasi Kota, Senin (23/9/2024).
Kemudian pada pukul 03.30 WIB, lanjut Audy, Tim Patroli Perintis Presisi mendatangi gubuk tersebut. Para remaja yang panik dengan kedatangan tim patroli pun melarikan diri dari lokasi tersebut.
“Jadi setelah melihat adanya kedatangan Tim Presisi, massa remaja yang berkumpul di tempat tersebut kemudian melarikan diri kocak-kacir, ada yang mengarah ke perumahan warga dan ada juga beberapa yang mengarah ke arah Kali Bekasi,” ungkap Audy.
Dari keterangan para saksi, kata Audy, di antara beberapa orang yang panik itu ada yang melompat ke Kali Bekasi dan beberapa lainnya tidak berani karena melihat kondisi tempat yang tidak memungkinkan dan gelap.
“Sehingga ada berapa orang yang diamankan oleh Tim Perintis Presisi,” jelasnya.
Dari kejadian itu, Tim Patroli Perintis Presisi mengamankan 22 orang bersama barang bukti senjata tajam. Dari 22 orang tersebut, 3 orang diamankan karena kedapatan memegang senjata tajam.
Adapun barang bukti yang diamankan dari lokasi perkumpulan remaja tersebut yaitu 21 bilah senjata tajam, 30 unit sepeda motor, dan 8 unit handphone.
“Jadi dari barang bukti ini selanjutnya akan kami proses untuk proses penyidikan lebih lanjut,” tutur Audy.
Sementara itu, Audy menjelaskan pihaknya telah melakukan olah TKP, mengevakuasi jenazah ke RS Polri, melakukan pemeriksaan terhadap 23 saksi, melakukan rekonstruksi, dan berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD dan Tim SAR.
Selanjutnya pada hari ini, polisi akan melakukan autopsi terhadap tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi tersebut.
“Untuk hasilnya akan diinformasikan lebih lanjut,” pungkas Audy.
Sebanyak tujuh jenazah ditemukan mengapung di aliran Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas, Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9/2024).
Penemuan jenazah itu dilaporkan warga pada pukul 07.00 WIB. Awalnya, dua saksi bernama Eko Santoso dan M Syaekhu sedang berjalan di dekat Masjid Al-Ikhlas untuk bertemu dengan anggota komunitas kucing yang tengah mencari kucing hilang milik seorang ibu di sekitar kali.
Namun, ibu tersebut melapor kepada saksi telah menemukan mayat di Kali Bekasi sekitar pukul 06.00 WIB. Eko dan Syaekhu langsung mengecek ke lokasi dan melihat ada lima jenazah di sisi kiri dan kanan sungai.
Anggota Polsek Jatiasih dipimpin Kapolsek Jatiasih pun mendatangi TKP. Evakuasi dilakukan sekitar pukul 07.30 WIB dengan melibatkan PMI.
Beberapa jam kemudian, ditemukan kembali satu mayat yang hanyut. Kemudian, sekitar 20 meter dari lokasi mayat itu, ada satu mayat lagi yang terdampar di tepi sungai, sehingga total ada tujuh mayat yang ditemukan.
Ketujuh jenazah tersebut kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan pemeriksaan identitas. Polisi menduga tujuh remaja yang tewas di Kali Bekasi itu nekat melompat ke sungai lantaran panik dengan patroli polisi sebelum melakukan tawuran.
Baca juga: 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi, Diduga Kabur dari Patroli Polisi saat Hendak Tawuran
HT