Channel9.id-Afghanistan. Taliban telah mengumumkan nama-nama petingginya yang diisi oleh petinggi-petinggi Taliban dan tidak ada satupun perempuan yang mengisi jabatan penting tersebut pada hari Selasa (7/9/2021). Atas pengumuman ini, AS menyatakan kalau “Dunia terus mengawasi mereka” dan Cina mengungkapkan kalau mereka masih mau mempertahankan jalur diplomasinya dengan pemerintah Afghanistan yang baru.
Sebelumnya, negara-negara di dunia sudah pernah menekankan kepada Taliban kalau kunci kedamaian dan perkembangan di Afghanistan itu adalah pemerintah yang inklusif, mau mendukung pendekatan damai dan menjunjung tinggi HAM setelah pemerintahan mereka di tahun 1996-2001 ditandai dengan pemerintahan yang keras.
Baca juga: Taliban Umumkan Kemenangannya Melawan Pihak Oposisi di Lembah Panjshir
Namun, diantara orang-orang yang mengisi jabatan penting tersebut adalah orang-orang yang dianggap mempunyai citra buruk di mata dunia Barat, diantaranya jabatan Perdana Menteri yang diisi oleh teman dekat pendiri Taliban dan buronan AS sebagai menteri dalam negeri.
Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, dalam pidato publik pertamanya mengatakan kalau Taliban berjanji akan mengikuti aturan hukum, perjanjian dan komitmen internasional selama tidak bertentangan dengan hukum Islam.
“Di masa mendatang nanti, segala urusan pemerintah dan kehidupan di Afghanistan akan diatur dengan hukum syariah yang suci,” ujar Akhundzada dalam pidatoya yang juga mengucapkan selamat kepada warga Afghanistan karena sudah terbebas dari kekuasaan pemerintah asing.
Nama-nama petinggi yang diumumkan setelah tiga minggu sebelumnya Taliban mengambil alih kekuasaan negara dari pasukan Asing, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda mau berdamai dengan kubu oposisinya.
Amerika Serikat menyatakan kalau mereka khawatir dengan beberapa portofolio anggota kabinet baru Afghanistan tersebut dan menyebutkan kalau tidak ada satupun perempuan yang mengisi jabatan penting di Afghanistan.
“Dunia terus mengawasi kalian,” ujar juru bicara Kemenlu AS.
Juru bicara Kemenlu Cina, Wang Wenbin pada hari Rabu menyatakan kalau Cina siap untuk mempertahankan komunikasinya dengan pemerintahan baru Afghanistan.
Wang mengungkapkan hal tersebut dalam jumpa pers di Cina ketika ada pertanyaan mengenai apakah Cina mengakui pemerintahan baru Afghanistan atau tidak.
Cina menyebutkan kalau mereka menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas territorial Afghanistan, ujar Wang.
(RAG)