Channel9.id-Yunani. Aktivis HAM mendesak pemerintah dan para atlit dari seluruh dunia untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing dalam unjuk rasanya terhadap Cina yang disebut sudah melakukan genosida, Selasa (19/10/2021).
Perlakuan Cina terhadap kaum minoritas tengah mendapatkan pengawasan ketat menjelang dihelatkannya Olimpiade Musim Dingin yang akan diadakan pada tanggal 4-20 Februari nanti. Para aktivis mengajukan protesnya di Ancient Olimpia pada hari Senin lalu dimana upacara penyalaan obor dilakukan.
“Obor Olimpiade itu harusnya melambangkan perdamaian dan harapan, namun untuk rakyat kita yang hidup dibawah bayang-bayang kebrutalan Partai Komunis Cina, obor ini melambangkan dunia yang merestui penindasan Cina,” ujar Zumretay Arkin yang merupakan keturunan Uyghur-Kanada.
Otoritas Cina dituduh telah melakukan kerja paksa terhadap jutaan warga Uyghur yang mereka tangkap di kamp konsentrasinya sejak tahun 2016. Cina membantah tuduhan tersebut dan beralasan kalau disana mereka sedang melakukan latihan vokasional untuk melawan ekstrimisme.
Kelompok HAM dan anggota parlemen AS menyerukan kepada Komite Olimpiade Internasional (OIC) untuk menunda Olimpiade dan mengganti lokasi pelaksanaan kecuali Cina mau mengakhiri “genosida” terhadap warga kaum minoritas Uyghur.
Arkin mengatakan ada lebih dari 40 anggota keluarganya yang entah hilang atau ditempatkan di kamp konsentrasi Uyghur.
“Kami di sini di Athena untuk memberitahu komunitas internasional kalau Olimpiade Musim Dingin nanti akan diadakan oleh negara yang secara aktif melakukan genosida,” ujar Arkin pada jumpa pers di Athena.
Pada hari Senin, ada tiga aktivis yang membentangkan banner bertuliskan ‘No Genocide Games’ dan mengibarkan bendera Tibet di Ancient Olympia, disaat sehari sebelumnya ada unjuk rasa di Akropolis Athena. Sejumlah Aktivis ditahan karena unjuk rasa tersebut.
(RAG)