Channel9.id-Jakarta. Perihal tidur, ada satu wejangan yang begitu populer di Indonesia: jangan tidur di sore hari, kalau bangun maghrib atau saat matahari tenggelam, Kamu bisa terkena sial atau jadi bodoh. Selain itu, dipercaya bahwa saat maghrib, roh-roh jahat berkeliaran dan mudah menguasai seseorang yang sedang tidur. Hal-hal ini pasti familiar bagi Kamu yang kehidupannya sarat akan ritual adat dan agama.
Baca juga: Hujan di Pagi Hari, Harusnya Jangan Tergoda Tidur Lagi!
Namun demikian, apa betul begitu? Kepercayaan itu sebetulnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Ketimbang sial atau bodoh, bangun tidur di waktu Maghrib bisa membuatmu uring-uringan, linglung, hingga tidak mood. Adapun penjelasannya berikut ini.
1. Sleep inertia
Kalau Kamu tidur siang kelamaan dan bangun saat maghrib, otak akan kaget karena Kamu tiba-tiba bangun dari tahap REM—benar-benar terlelap. Hal ini memicu sleep inersia yang membuatmu merasa lemas, lelah, pusing, dan uring-uringan ketika bangun tidur.
Oleh karena itu, pastikan Kamu tidur tidak lebih dari 20 menit. Dengan durasi ini, Kamu tidur tanpa masuk ke tahap REM. Lebih dari durasi itu, Kamu kemungkinan besar masuk ke dalam tahap REM.
2. Jam biologis mendadak berubah
Tubuh manusia beserta organ-organnya bergerak sesuai dengan jam biologis atau ritme sirkadian. Jika terjadi perubahan pada jam ini, misalnya Kamu tidur di waktu biasanya beraktivitas, tubuh bakal bingung dan kaget. Pasalnya, aktivitas ini tak sesuai dengan kerja organ tubuhmu.
Nah, pada waktu maghrib, Kamu ada di puncak kebugaran tubuh. Kinerja organ tubuh juga meningkat, dari papr-paru hingga otot. Kamu mungkin tak menyadarinya, tetapi memang saat petang, tubuh justru sedang dalam keadaan paling prima dan segar. Sementara, jika Kamu memaksakan diri untuk istirahat atau tidur di jam ini, tubuhmu akan menyesuaikan perubahan yang mendadak ini—di mana paru-paru hingga otot yang biasanya kuat dipaksa istirahat.
Saat bangun tidur, tubuh malah pegal dan tak nyaman, karena tubuh tak benar-benar istirahat. Karena tubuh terasa berat, Kamu jadi uring-uringan. Selain itu, bangun tidur saat langit sudah gelap bisa membuatmu bingung dan linglung, dan mengira hari sudah pagi.
3. Perubahan hormon
Mengingat jam biologis berubah, produksi hormon juga jadi berubah. Biasanya menjelang jam tidur malam, yakni sekitar pukul 9 malam, tubuh melepas hormon melatonin agar kualitas tidur baik. Sementara pada sore hingga petang hari, tubuh minim hormon tidur tersebut.
Namun, Kamu tidur di sore hari, produksi hormon melatonin jadi meningkat, sebagaimana Kamu tidur pada malam hari. Ini karena otak mengira Kamu tidur lebih cepat dari biasanya. Kemudian saat bangun maghrib, tubuh belum siap untuk beraktivitas kembali. Nah, perubahan tak wajar ini, membikin otak merasa adanya ancaman dan kebutuhan untuk meningkatkan energi. Sehingga otak akan memerintahkan produksi hormon stres yaitu adrenalin dan kortisol. Nah, hormon stres ini cenderung membuatmu cemas dan uring-uringan, selain menambah energi dan kewaspadaan.
(LH)