Techno

Mark Zuckerberg Pamerkan Headset Mixed-Reality Baru

Channel9.id-Jakarta. CEO Meta Mark Zuckerberg baru saja memamerkan headset “mixed-reality” selanjutnya, dengan nama kode Project Cambria. Headset ini akan mendukung pengalaman “augmented reality” (AR) baru, yang disebut The World Beyond. Adapun headset ini akan dirilis akhir tahun ini, lapor Engadget.

Di video demo, Zuckerberg menunjukkan sejumlah kemampuan headset tersebut. Ia bermain dan mengelus makhluk virtual yang tampil seolah nyata. Video juga menunjukkan pengguna bisa menampilkan sejumlah aplikasi yang mendukung pekerjaan dalam satu waktu sekaligus. Selain itu, ditunjukkan pula bahwa pengguna bisa mengandalkan headset untuk berolahraga dengan instruktur olahraga virtual.

Dilaporan juga bahwa kualitas gambar Cambria akan memungkinkan pengguna untuk membaca teks dengan jelas.

The World Beyond dibangun dengan Meta’s Presence Platform, yang dirancang untuk membantu pengembang menciptakan pengalaman “mixed-reality”. Untuk diketahui, “mixed-reality” merupakan penggabungan dunia nyata dan virtual untuk menciptakan lingkungan dan visualisasi baru, di mana objek fisik dan digital dioperasikan berdampingan dan berinteraksi secara real time.

Adapun Project Cambria akan mendukung “full-color passthrough”. Kamera “onboard”-nya mungkin yang akan membuat pengguna tergugah lebih daripada yang ditawarkan oleh headset Quest yang lama. The World Beyond akan segera hadir di Quest melalui App Lab, meskipun pengguna belum bisa mengakses pengalaman “full-color passthrough”.

Sayangnya, demo tak menunjukkan bagaimana rupa headset tersebut. Headset Project Cambria dilaporkan akan dibanderol lebih dari $799 atau sekitar Rp11,7 juta.

Sebuah laporan baru-baru ini mencatat bahwa karyawan Meta menyamakan Project Cambria dengan “laptop untuk wajah”. Ini karena headset memiliki spesifikasi yang mirip dengan Chromebook. Adapun di 2024, Meta berencana merilis versi yang lebih maju dari headset Cambria dan akan merilis dua model Quest baru dalam beberapa tahun ke depan.

Meski begitu, tampaknya Meta mengurangi sejumlah ambisi metaverse-nya. Pada Rabu (11/5) ini, dilaporkan bahwa perusahaan menunda dan menutup sejumlah proyek di Reality Labs—yaitu divisi perangkat keras dan metaverse yang kehilangan $10 miliar pada tahun lalu. Selain itu, dilaporkan bahwa Meta mempekerjakan lebih sedikit staf dari biasanya tahun ini untuk mengurangi biaya di tengah pertumbuhan pendapatan yang melambat.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  2  =