700 Lebih Tentara Mariupol Menyerah Kepada Rusia
Internasional

700 Lebih Tentara Mariupol Menyerah Kepada Rusia

Channel9.id-Ukraina. Hampir sekitar lebih dari 700 pasukan Ukraina yang bertahan di pabrik baja menyerah ke Rusia dalam kurun waktu 24 jam, ungkap Rusia pada hari Rabu (18/5/2022). Namun Rusia mengatakan kalau para pemimpin pasukan Ukraina masih bertahan di dalam pabrik.

Sementara itu, Finlandia dan Swedia secara resmi memohon untuk bergabung dengan NATO, sebuah hal yang sudah diujarkan oleh Putin kalau ini adalah salah satu alasan utama mengapa ia melancarkan “operasi militer khusus” pada bulan Februari.

Menteri Pertahanan Rusia mengatakan kalau menyerahnya lebih dari 700 tentara Ukraina berarti membuat total tentara yang menyerah di pabrik baja Azovstal menjadi sekitar 950 orang. Pabrik baja itu sendiri merupakan benteng pertahanan terakhir Ukraina di Mariupol.

Pemimpin kelompok separatis pro-Rusia yang menguasai daerah tersebut mengatakan saat diwawancarai kalau komandan utama pasukan Ukraina masih belum menyerah: “Mereka masih belum keluar dari sana,” kutip Denis Pushilin saat diwawancarai DAN.

Menyerahnya Mariupol akan menjadi pertanda berakhirnya serangan Rusia selama tiga bulan berturut-turut di kota yang dulu dihuni sampai sekitar 400,000 orang. Dikabarkan kalau ada sekitar puluhan ribu orang meninggal karena serangan tersebut, dan banyak yang mereka dikubur secara massal.

Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu sama-sama mengatakan kalau hanya sekitar 250 orang saja yang keluar dari pabrik baja tersebut, menyisakan misteri kemana sisa ratusan orang lainnya yang dipercaya masih disana. Ukraina sendiri tak mau membeberkan jumlah pasukan aslinya di pabrik baja tersebut sampai operasi penyelamatannya selesai.

Jikalau laporan soal 700 orang lebih menyerah kepada Rusia itu benar, maka sebagian besar misteri soal jumlah pasukan Ukraina itu sudah terjawab.

Pejabat Ukraian telah membicarakan soal harapan adanya pertukaran tawanan perang antara Rusia dengan tentara Mariupol yang mereka sebut sebagai pahlawan nasional. Namun pihak Rusia menolak tawaran tersebut karena menganggap kalau tentara Mariupol itu adalah orang-orang rasis seperti Nazi.

Rusia mengatakan lebih dari 50 tentara dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan, dan sisanya dialihkan ke penjara baru. Rusia mengatakan kalau Putin sendiri menjamin akan memperlakukan tawanan perangnya secara humanis.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

64  +    =  69