Channel9.id-Jakarta. Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat ini, semakin santer. Dewan Pembina Anoa Sultra, Adi Yusuf Tamburaka menilai di jajaran kabinet, Jokowi layak memasukkan kader-kader terbaik asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan berbagai pertimbangan aspek.
“Kabinet kerja Pak Jokowi, Saya sebagai putra Sultra bertanya mengapa putra dan putri Sultra tidak tidak pernah terpilih untuk menjadi kabinet Indonesia. Sudah 7 presiden dan tujuh kali Jokowi datang di Sultra sampai mendapat gelar Laode, padahal putra putri daerah terbaik ada di pusat,” ujarnya, di Kendari, Jum’at (21/10/22).
Menurutnya, empat tokoh ini sangat layak masuk dalam Kabinet Indonesia Maju tersebut.
“Dari segi politisi ada Pak Ridwan Bae, ada Pak Hugua mantan Bupati dua periode, ada Pak La Ode Ida mantan Wakil Ketua ombudsman RI, dan ada Pak La Ode Sahrif mantan Wakil Ketua KPK. Ada apa sebenarnya di Sulawesi Tenggara sampai tokoh-tokoh ini tidak dilirik?,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Yusuf, diketahui bersama bahwa penopang ekonomi Indonesia kedua adalah Sultra yang dibuktikan dengan lahirnya PT Virtue Nikel di Sultra stok nikel kurang lebih 1,2 juta bilion dolar diseluruh daratan 7 kabupaten di Sultra.
Kemudian kemarin ditambah lagi dicanangkan aspal Buton stok 600 juta ton, kemudian para menteri datang juga kesini. Sehingga muncul pertanyaannya kenapa dan Apakah tidak ada putra terbaik Sultra yang bisa duduk di Kabinet Indonesia Maju.
“Sulawesi Barat yang baru mekar sudah ada dia punya menteri. Indonesia merdeka selama 77 tahun. Sultra merdeka dari Sulsel 57 tahun umurnya. Sulsel sudah berulang kali jadi menteri, Sulteng, Gorontalo, Sulawesi Utara Sulawesi barat, NTT, Papua, NTB, mengapa kita tidak?,” tegasnya.
Yusuf berharap, kalau memang tidak bisa diambil dari politisi, dari kalangan profesional ada, birokrat tulen ada dan kalau tidak bisa jadi menteri minimal jadi wakil menteri untuk keterwakilan Sulawesi Tenggara.
“Harapan saya kepada Jokowi sebelum karpet merah dilipat pada tahun 2024, berilah kami kado yang terbaik untuk Sultra, jangan hanya datang berkunjung saja membawa investasi,” imbuhnya.
“Putra asal kami dari Sultra ini dari 4 suku bangsa yang ada ini mewakili kami di pusat. Berarti Indonesia melihat sepihak kita. Jangan hanya pulau Wakatobinya yang dilihat, jangan hanya pulau labengkinya, nikel dan aspalnya yang dilihat lantas orang-orang nya tidak digunakan. Artinya jangan hanya sumber daya alam yang dilihat tapi juga sumber daya manusianya juga,” pungkas Yusuf.