Channel9.id-Jakarta. Hormon dalam tubuh berperan untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh. Senyawa kimia ini diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Ketika beredar di tubuh, hormon akan memberi berbagai dampak di area yang berbeda.
Namun, kalau kadar hormon tak seimbang, yakni terlalu tinggi atau terlalu rendah dari yang seharusnya, maka tubuh jadi bermasalah. Nah, salah satu yang terkena dampaknya yaitu kulit.
Memang apa saja sih dampak ketidakseimbangan hormon bagi kulit? Mari simak penjelasan berikut ini, yuk!
1. Kulit kering
Kulit kering bisa dipicu oleh ketidakseimbangan hormon, menurut Skin Kraft. Apabila kadar estrogen menurun, maka produksi minyak sebum juga jadi menurun. Inilah yang bikin kulit jadi kering.
Selain itu, kulit kering juga tanda bahwa tubuh kekurangan asam lemak esensial dan nutrisi penting, seperti vitamin C dan E. Bahkan kondisi ini juga bisa mengindikasikan terlalu tingginya kadar hormon. Diketahui, hormon tiroid bersifat menghambat sirkulasi darah sehingga menyebabkan kulit kering.
2. Jerawat
Hormon cenderung fluktuatif saat pubertas. Hormon estrogen dan testosteron meningkat. Sementara itu, reseptor di kulit cukup sensitif terhadap testosteron. Imbasnya, kulit akan memompa sebum yang kemudian memicu munculnya jerawat.
Laki-laki diketahui memproduksi lebih banyak testosteron. Nah, masalah jerawat yang dialami laki-laik kemungkinan lebih buruk daripada perempuan.
3. Lingkaran hitam di bawah mata
Kurang tidur atau kelelahan disebut sebagai penyebab munculnya lingkar hitam di bawah mata. Ini memang benar, namun kalau ini terjadi dalam waktu lama, bisa jadi ini tanda adanya masalah hormonal.
Menurut studi, saat seseorang sedang stres, produksi kortisol meningkat. Kondisi ini bisa menjadi penyebab sulit tidur di malam hari karena gelisah. Kalau ini terjadi dalam jangka panjang dan lingkar hitam di sekitar mata tak kunjung hilang, ini bisa jadi tanda bahwa keseimbangan hormon terganggu.
4. Skin tag
Skin tag ialah daging tumbuh di kulit, biasanya di daerah kelopak mata, leher, dan ketiak. Skin tag bisa muncul kalau keseimbangan glukosa dan hormon insulin terganggu. Bersamaan dengan itu, kadar estrogen menurun drastis.
Skin tag sendiri tak berbahaya dan tak perlu diangkat, namun yang perlu disorot ialah penyebabnya. Adapun skin tag kerap dimiliki orang dengan PCOS, sindrom metabolik, dan diabetes.
5. Melasma
Melasma merupakan muncul bercak-bercak cokelat di wajah. Kondisi ini biasanya dialami perempuan yang sedang hamil, di mana tubuh sedang mengalami ketidakseimbangan hormon yang parah.
Melasma terjadi ketika sel-sel penghasil melanin didorong untuk memproduksi melanin dalam jumlah berlebihan, pigmen yang memberi warna gelap pada kulit. Kondisi ini secara ilmiah disebut hiperpigmentasi, dan membuat warna kulit jadi tak merata.
Nah, kalau Kamu punya masalah kulit dalam waktu lama dan tak kunjung usai meski Kamu sudah mencoba perawatan kulit, patut curiga bahwa akar masalahnya berkaitan dengan hormon. Kamu disarankan untuk tidur cukup, menerapkan pola makan seimbang, rutin olahraga teratur, mengurangi konsumsi alkohol, dan hindari rokok.