Channel9.id – Jakarta. Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan meminta klarifikasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait isu aliran dana kepada partai politik untuk biaya Pemilu 2024. Dikabarkan, aliran dana itu mencapai Rp1 triliun.
Hal itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan PPATK soal dugaan tindak pidana pencucian uang senilai Rp349 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (21/3/2023).
“Saya ingin berkenalan dengan Plt Deputi Analisa dan Pemeriksaan, Pak Danang. Saya minta penjelasan pernyataan Pak Danang sedikitnya ada uang Rp1 triliun hasil kejahatan lingkungan mengalir ke partai politik untuk pembiayaan pemilu 2024,” kata Arteria.
Arteria meminta PPATK untuk membocorkan identitas partai politik yang dimaksud. Menurutnya, DPR selama ini tak pernah membongkar aib setiap orang atau lembaga meski saling mengetahui. Sebab, hal itu hanya sia-sia jika tak menyelesaikan persoalan.
“DPR ini Pak, tahu semua orang salahnya Pak tapi kami berdisiplin. Tidak mengumbar aib, karena buat apa aibnya diumbar kalau masalahnya tidak selesai,” tutur Arteria.
“Nanti kalau begitu, parpol mana harus diungkap. Saya minta betul,” sambungnya.
Sebelumnya, PPATK mengungkap transaksi sebesar Rp1 triliun dari kasus Green Financial Crime (GFC) atau kejahatan keuangan terkait lingkungan hidup pada Januari lalu. Uang tersebut di antaranya mengalir ke anggota parpol.
Plt Deputi Analisis dan Pemeriksaan PPATK Danang Tri Hartono dalam paparannya tak merinci anggota parpol yang dimaksud. Ia hanya merefleksikan transaksi GFC ini menandakan persiapan menuju Pemilu 2024 sedang berlangsung.
“Nilai transaksinya luar biasa terkait GFC ini. Ada yang Rp1 triliun satu kasus. Dan itu alirannya ke mana-mana, ada yang ke anggota partai politik,” kata Danang, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Polisi Pengeroyok Haris Pertama Dibayar Rp1 Juta
HT