Penyelesaian Kasus Mario Dandy Masih Berlanjut, Ingat Curhatan Soimah
Entertainment Hukum

Perih! Ini Curhatan Soimah Setelah Didatangi Orang Pajak

Channel9.id-Jakarta. Penyelesaian kasus anak pejabat kantor pajak, Mario Dandy, masih terus bergulir. Baru-baru ini, dilaporkan bahwa Mario sengaja menyebarkan video penganiayaan terhadap David Ozora untuk pamer, Jumat (24/2).

Sebelumnya, diberitakan bahwa Mario menganiaya David hingga koma. Kemudian Mario dan temannya menjadi tersangka, sementara ayah Mario dicopot dari jabatannya di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Imbas lain dari kasus ini ialah publik jadi melirik gaya hidup mewah pegawai di DJP, mengingat Mario yang merupakan anak pejabat DJB itu kerap memamerkan aset mahal di media sosial. Bahkan, pendapatan, termasuk tunjangan, para pegawai juga terungkap jauh lebih tinggi ketimbang pegawai di instansi lainnya.

Berangkat dari kasus itu, sejumlah publik figur turut berkomentar. Salah satunya Soimah. Ia punya cerita berkesan yang melibatkan orang pajak. Masih ingat dengan curhatannya di akhir Februari lalu?

Dalam postingan video, Soimah mengaku heran bahwa orang pajak bisa tahu semua pengeluaran biaya pembuatan pendopo miliknya. Padahal pendoponya belum selesai dibuat.

“Bikin pendopo habis berapa, belum selesai (pembangunannya) total. Di sini masih hitung-hitungan habis berapa, orang pajak itu lebih ngerti, lo. Padahal aku yang ngeluarin duit. Jendela diukur segala, ini orang pajak atau tukang?… Terus dihitung sendiri, ditotal sendiri, bilangnya habis berapa puluh miliar gitu,” kata Soimah pada Sabtu, 25 Februari 2023 lalu, dikutip dari akun TikTok @tia_khadri.

“Aku itu yang bikin (pendopo), tapi orang pajak yang lebih ngerti harganya. Keren kan orang pajak? Detail, hebat, sigap, tahu tentang semuanya. Bahkan kita yang punya aja nggak tahu, itu orang pajak tahu,” tandas Soimah dengan sarkas.

Soimah juga punya cerita lainnya. Ia membeli rumah kecil dekat kebun milik orang dengan harga sekitar Rp430 juta. Setelah rumah itu sudah dilunasi. Namun, ketika ia ingin mengurus surat-surat di notaris, orang pajak tak percaya Soimah membeli rumah dengan harga itu.

“Aku dikira bohong. ‘Rumah ini di daerah sana harganya Rp600 juta’. Lo, aku beli Rp430 juta, kok orang pajak maksa ‘itu harganya Rp600 juta’… ‘masa Soimah beli rumah Rp 430 juta?’,” ujarnya. Soimah mengatakan dirinya dituduh menurunkan harga.  “Jadi dikira aku ini nurunin harga, padahal harganya memang segitu. Dikira bohongin, gimana coba? Hebat, kan?”

Sebagai antisipasi, Soimah yang merasa orang pajak “sangat teliti” akhirnya mengumpulkan semua kuitansi atau bukti pembayaran setiap berbelanja.

“Jadi ini kayak orang maling, kayak punya hutang, kayak maling, diteliti semua. Sampai aku belanja sepatu, keperluan syuting, beli kain, itu nota harus dikumpulin buat setoran tiap tahun. Kalau nggak gitu nanti ditanya ‘duitnya kemana?’,” lanjut Soimah.

Soimah turut mengkritik mereka yang berkuasa dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat kecil. “Jadi, para orang yang berkuasa itu jangan semena-mena, ya. Soalnya kalau ditegur orang kecil, kalian nggak bisa, soalnya kalian punya duit. Tapi kalau gusti Allah negur baru deh,” katanya.

Baca juga: AG Pacar Mario Dandy akan Segera Disidang, Tertutup Tanpa Atribut Sidang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

76  +    =  85