Channel9.id-Jakarta. Beberapa hari terakhir ini, dunia sedang memperhatikan kunjungan Presiden Tiongkok, Xi Jianping ke Rusia dalam pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin. Kunjungan tersebut dianggap sebagai cahaya kehidupan bagi Rusia dan momok bagi Barat karena khawatir Tiongkok yang akan turun membantu Rusia.
Namun, Xi Jianping menegaskan bahwa Tiongkok tak akan membantu operasi militer Rusia dan sebaliknya, Tiongkok mempersembahkan proposal yang berisikan seruan diakhirinya konflik di Ukraina.
Rusia dan Tiongkok, dalam pernyataan bersamanya menyatakan bahwa Rusia mendukung posisi Tiongkok yang tak bias dan objektif dalam memandang isu ini. Rusia juga mendukung Tiongkok sebagai negara yang dapat mengakhiri krisis di Ukraina.
Pada bulan lalu, Tiongkok merilis 12 poin solusi terhadap peperangan di Ukraina, yang mana poin-poin tersebut mendukung saran-saran dari Barat dan juga Rusia. Contohnya, poin tersebut menegaskan bahwa mereka menolak dijatuhkan sanksi-sanksi ke Rusia, dan juga menegaskan Rusia untuk jangan sampai menjadikan perang ini perang nuklir.
Pernyataan mereka pada minggu ini telah memperingatkan akan kemungkinan semakin parahnya konflik di Ukraina, yang mana bisa saja berujung ke perang nuklir.
Pernyataan bersama dari Tiongkok-Rusia juga menyerukan dihentikannya segala langkah yang dapat memperparah situasi konflik, yang mana bukan mensugestikan dihentikannya invasi militer Rusia ke Ukraina, tapi dihentikannya bantuan militer Barat ke Ukraina.
Baca juga: Presiden Xi Serukan Solusi Rasional dalam Mengakhiri Konflik Ukraina
Tiongkok sendiri juga menyarankan adanya gencatan senjata dan diskusi perdamaian antar dua kubu.
“Kami sambut baik pandangan netral RRC (Republik Rakyat Cina) dalam melihat isu konflik di Ukraina,” tulis Putin disebuah kolom opini dalam koran China People’s Daily.
(RAG)