Channel9.id – Jakarta. Badai Doksuri memporak-porandakan daerah selatan Taiwan setela sebelumnya menghantam Filipina, Kamis (27/7/2023). Badai ganas tersebut sebabkan angin kencang, banjir, dan tanah longsor.
Badai yang dikategorikan sebagai badai terkuat kedua oleh Badan Cuaca Tawain tengah menuju daerah selatan Selat Taiwan dengan kekuatan angina mencapai 191 km per jam pada Kamis pagi.
Di Taiwan, Badan Pengawas Cuaca memperingatkan akan adanya angina dan hujan kuat di bagian selatannya, termasuk kota besar Kaohsiung. Di kota tersebut, pemerintah setempat telah memerintahkan kantor, toko, dan sekolah-sekolah untuk ditutup.
Seluruh penerbangan domestik juga harus ditunda di Taiwan, begitupun juga dengan penerbangan internasional. Layanan kereta dari selatan ke timur Taiwan juga dilaporkan dihentikan untuk sementara waktu.
Lebih dari 4.000 orang dievakuasi sebagai langkah pencegahan di Taiwan. Sebagian besar dari mereka adalah mereka yang tinggal di daerah pegunungan Taiwan.
Badai Doksuri juga telah menyebabkan 15.700 mati listrik di sepenghujung Taiwan, walau kini sebagian besar sudah pulih kembali.
“Badai Doksuri tak boleh diremehkan,” ujar walikota Kaohsiung, Chen Chi-mai melalui unggahan Facebooknya.
“Polisi dan pasukan militer akan membantu upaya evakuasi jika memang diperlukan,” lanjutnya.
Baca juga: Badai Doksuri Hantam Filipina, Ratusan Ribu Warga Terlantar
Doksuri sendiri sebenarnya sudah kehilangan kekuatannya setelah sebelumnya menghantam pantai utara Filipina pada hari Rabu lalu. Badai tersebut sebabkan tanggung jebol, membanjiri desa-desa dan sebabkan tanah longsor. Badai ini juga sebabkan enam orang meninggal di Filipina
Di kota Buguias provinsi Benguet, sebuah tanah longsor menewaskan seorang ibu dan anaknya, serta dua anak-anak. Di dekat kota resort Baguio, seorang remaja berusia 17 tahun tewas ketika tanah longsor menimbun rumahnya. Di lain tempat, di provinsi Isabela, seorang penjual roti meninggal ketika sebuah pohon jatuh tepat diatasnya.
(RAG)