Pemimpin Kudeta Militer Niger Tegas Pertahankan Kepemerintahannya
Internasional

Pemimpin Kudeta Militer Niger Tegas Pertahankan Kepemerintahannya

Channel9.id – Jakarta. Pemimpin kudeta militer Niger telah mendeklarasikan bahwa ia tak akan mengalah terhadap tekanan yang menginginkan kembalinya kepemerintahan Presiden Mohamed Bazoum, Kamis (3/8/2023). Ia juga mengkritik sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Afrika Barat sebagai tindakan yang tidak manusiawi.

Komentar Jenderal Abdourahmane Tchiani ini ditayangkan di televisi nasional pada hari Rabu lalu. Pernyataan ini dikeluarkan setelah petinggi-petinggi keamanan Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) bertemu di Nigeria, membahas krisis yang terjadi di Niger.

ECOWAS telah menjatuhkan  sanksi ekonomi berat ke Niger dan mengancam akan menggunakan langkah tegas  jika kepemerintahan Bazoum tidak pulih kembali pada tanggal 6 Agustus nanti. Mereka juga telah mengirimkan delegasinya ke Negir untuk bernegosiasi.

Namun Tchiani bersikukuh terhadap keputusannya.

Mantan pemimpin pasukan penjaga presiden Niger itu mengatakan “Kami menolak sanksi ini secara keseluruhan dan menolak tunduk dari segala macam ancaman, dari manapun itu berasal. Kami menolak adanya campur tangan terhadap urusan internal negara kami,” tegasnya.

“Dengan ini, kami, masyarakat Niger yang satu, siap untuk melawan segala hal yang ingin membuat masyarakat kami menderita dan mengguncang kestabilan negara kami,” tamnbahnya.

Dalam pidatonya yang ditayangkan di televisi nasional itu, Tchiani juga memperingatkan para pendukungnya akan adanya masa-masa sulit mendatang.

Baca juga: Burkina Faso dan Mali Unjuk Solidaritas Kudeta Niger

Dalam pertemuan para Menteri pertahanan negara-negara ECOWAS, mereka menegaskan bahwa operasi militer merupakan pilihan paling terakhir. Walaupun begitu, mereka juga mengatakan tengah bersiap-siap untuk kemungkinan tersebut.

“Ada keharusan untuk menunjukkan bahwa kita tak hanya menggertak saja,” ujar Abdel-Fatau Musah, Komisaris Bidang Politik, Perdamaian dan Keamanan ECOWAS.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

46  +    =  55