Seluruh Dunia Bersatu Serukan Stop Peperangan
Internasional

Seluruh Dunia Bersatu Serukan Stop Peperangan

Channel9.id-Amerika Serikat. Para pengunjuk rasa turun ke jalan dan berkumpul di depan kedutaan Rusia di beragam kota mulai dari Tokyo sampai New York pada hari Kamis (24/2/2022) untuk mendesak Putin menghentikan serangannya ke Ukraina. Hal serupa juga terjadi di kota Moskow dan lebih dari dua ribu orang disana ditahan oleh pihak otoritas Rusia.

Unjuk rasa paling pertama yang diketahui adalah di kedutaan Rusia di Washington pada pukul 1 malam hari Kamis, tiga jam setelah Putin mengerahkan pasukannya ke Ukraina.

Berita lokal melaporkan puluhan pengunjuk rasa di ibu kota AS mengibarkan bendera Ukraina dan meneriakkan “Hentikan agresi Rusia!”

Di London, ratusan demonstran, yang kebanyakan warga negara Ukraina terlihat banyak yang menangis. Mereka berkumpul di Jalan Downing dan mendesak perdana menteri Inggris untuk melakukan tindakan yang lebih untuk membantu Ukraina.

“Kami minta tolong, kami membutuhkan seseorang untuk membantu kami,” ujar seorang demonstran. “Ukraina terlalu kecil dan tekanan yang mereka terima terlalu besar,” sambungnya.

Di kota Paris, seorang demonstran mengatakan kepada reporter Reuters: “Saya rasa kita sedang dalam momen paling berbahaya di seluruh dunia,” ujarnya.

Seorang actor pemenang piala Oscar, Javier Bardem, ikut berunjuk rasa di kota Madrid bersama ratusan pengunjuk rasa lainnya di depan kantor kedutaan Rusia.

“Ini adalah invasi. Ini melanggar dasar hak kedaulatan teritori Ukraina, hokum internasional, dan lainnnya,” ujar Bardem.

Sebuah bendera besar juga dikibarkan di Manhattan Times Square oleh segerembolan pengunjuk rasa anti-perang.

Di ibu kota Swiss, Bern, ratusan orang berkumpul sambil membawa bendera Ukraina dan menyerukan “Kedamaian untuk Ukraina!”

Agapi Tamir, 28, salah satu pengunjuk rasa di Yunani yang merencanakan demo di kota Athena menyebutkan:

“Satu-satunya yang kita percaya saat ini adalah keajaiban dapat menghentikan segala hal yang mengerikan ini,” ujarnya.

Sebuah unjuk rasa kecil di Jenewa, yang diorganisir oleh pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Kampanye Internasional untuk Menghapus Senjata Nuklir (ICAN), berkumpul di depan markas PBB Eropa, dan mengutuk ancaman Putin yang ingin menggunakan senjata nuklir.

Juga di Dublin, lambang elang ganda Rusia di samping gerbang kedutaan Rusia dicoret dengan cat merah.

Dilaporkan unjuk rasa lainnya dijadwalkan juga akan terjadi di kota-kota AS seperti di Houston dan Denver.

Unjuk rasa lainnya juga terjadi di kota Beirut, Tel Aviv, dan Praha.

Di Rusia sendiri, para pengunjuk rasa mengabaikan ancaman eksplisit pemerintah yang akan dipersekusi dan bahkan diancam penjara untuk mereka yang melakukan protes unjuk rasa.

Ratusan orang berkumpul di kota-kota Rusia seperti di Moskow, St Petersburg dan Yekaterinburg, menyerukan seruan-seruan seperti “Stop Perang!”

Pada pukul 19:39 waktu setempat, kurang lebih 1,667 orang di 53 kota telah ditangkap, 600 diantaranya terjadi Moskow, lapor agensi berita Tass.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +    =  16