Channel9.id – Jakarta. Forum Aktivis Indonesia (FAI) mendesak partai politik di parlemen untuk merotasi kader yang duduk di Komisi XI dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. FAI menilai dua alat kelengkapan dewan tersebut bersama Menteri Keuangan sebelumnya, Sri Mulyani, telah membawa Indonesia menuju krisis fiskal.
Presidium FAI Ramadhan Isa mengatakan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memperkuat indikasi lemahnya fungsi pengawasan DPR. Ia menilai rapat yang selama ini digelar bersama Menteri Keuangan tidak mampu mendeteksi kesalahan tata kelola keuangan negara.
“Kalau begini khan hanya ada dua kemungkinan, pertama fungsi pengawasannya tidak berjalan atau tidak mengerti tentang keuangan negara. Dan kedua kemungkinan itu yang membawa Indonesia ke posisi saat ini,” kata Ramadhan dalam pernyataan tertulis, dikutip Jumat (12/9/2025).
Menurutnya, pembenahan DPR harus dilakukan dengan mengganti seluruh anggota Komisi XI dan Banggar DPR. Ia menilai langkah itu penting untuk mengembalikan kepercayaan publik dan memperbaiki fungsi pengawasan.
“Mereka harus serius berbenah. Kurang serius apa amarah rakyat kemarin?” ucapnya.
Ia juga menyoroti pimpinan kedua lembaga tersebut yang dinilai bermasalah secara kinerja dan kepercayaan publik. Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR, disebut tidak peka terhadap situasi saat Indonesia menghadapi krisis.
“Ketua Komisi XI DPR bapak Misbakhun santai ikut Sydney Marathon di saat Indonesia alami kegentingan dan berbohong pula. Ketua Banggar DPR Said Abdullah tidak jujur dalam menganalisis postur RAPBN 2026,” ucapnya.
Ia menyebut Banggar DPR memiliki tanggung jawab penuh dalam pengesahan APBN. Ia menyebut kegagalan mengawasi penyerapan dana di Bank Indonesia menunjukkan lemahnya pemahaman anggota Banggar terhadap keuangan negara.
“Kalau Komisi XI, kesalahannya terlalu besar. Merekalah kolaborator utama atas persoalan keuangan negara ini. Pertobatannya hanya satu: ganti seluruhnya,” tegasnya.
Ia menilai Komisi XI DPR memiliki lingkup kerja luas untuk memastikan arah kebijakan fiskal tetap konsisten. Namun, menurutnya, peran itu tidak dijalankan secara optimal oleh para anggotanya.
“Namun dampak keuangan negaranya apa, selain mereka menjadi yes man dan selfie dengan menteri,” sindir Ramadhan yang juga Koordinator Poros Muda NU ini.
Dhani menyatakan pihaknya akan mengadukan persoalan ini kepada ketua umum partai politik yang memiliki kursi di parlemen. Ia berharap tuntutan FAI ditindaklanjuti dengan langkah konkret oleh partai politik.
HT
