Channel9.id, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmen pemerintah menjaga disiplin fiskal dan efisiensi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini disampaikan menanggapi rencana Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, yang tengah mempersiapkan pendirian family office di Indonesia.
Menurut Purbaya, rencana tersebut dipersilakan berjalan sepanjang tidak menggunakan dana negara.
“Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana,” ujarnya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (13/10/2025).
Ia menegaskan bahwa penggunaan APBN akan tetap difokuskan pada program prioritas yang berdampak langsung terhadap masyarakat.
“Saya fokus, kalau kasih anggaran harus tepat. Pelaksanaannya juga harus tepat waktu, tepat sasaran, dan nggak ada yang bocor. Itu saja,” tambahnya.
Purbaya juga menegaskan dirinya tidak terlibat langsung dalam proyek pendirian family office dan belum menerima penjelasan resmi mengenai konsep yang tengah digagas.
“Saya nggak terlibat. Kalau mau, saya doain saja. Saya belum terlalu paham konsepnya, walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Saya belum pernah lihat seperti apa konsepnya,” katanya.
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya memastikan bahwa rencana pembentukan family office—atau Wealth Management Consulting (WMC)—tetap berlanjut di era pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia menargetkan proyek tersebut bisa mulai beroperasi pada tahun ini.
“Masih berjalan, kita lagi kejar terus. Kita harap bisa segera diputuskan Presiden,” ujar Luhut saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/7).
Family office dirancang sebagai wadah layanan pengelolaan kekayaan bagi investor besar global (ultra high-net-worth individuals/UHNWI) yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Proyek ini sebelumnya direncanakan mulai berjalan sejak Februari 2025, namun kini masih dalam tahap finalisasi.
Pemerintah juga disebut telah meminta masukan dari investor kenamaan asal Amerika Serikat, Ray Dalio, pendiri perusahaan hedge fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates.
“Kita harap tahun ini harus bisa,” kata Luhut optimistis.