Channel9.id-Jakarta. Setelah sukses menyutradarai film ‘Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian’ yang box office tembus sejuta penonton lebih, sutradara Rahabi Mandra menggarap film berjudul unik, ‘Siti Vampire’. Sebuah film adaptasi dari serial populer Viddsee.
Film Siti Vampire yang merupakan kolaborasi Mahaka Pictures dan Viddsee kali pertama diperkenalkan kepada pelaku industri internasional di ajang MIPCOM Cannes 2025. Proyek ini menandai kolaborasi Indonesia dan Singapura.
Menilik daftar seniman di balik layar Siti Vampire memang tak main-main. Kenny Tan duduk di kursi produser dengan Celerina Judisari sebagai Co-Produser. Penulis skenario peraih Piala Citra, Titien Wattimena dipercaya menyusun skrip.
Celerina Judisari menjelaskan, proyek Siti Vampire mempertemukan deret talenta kreatif Asia dengan visi yang sama.
“Visi yang sama yakni menghadirkan kisah berlatar di Indonesia dengan elemen fantasi dan humor yang dapat dinikmati penonton di berbagai negara. Siti Vampire menceritakan Siti, gadis biasa yang hidupnya berubah drastis setelah peristiwa tak terduga,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (15/10/2025),.
Film Siti Vampire memadukan komedi dengan sentuhan supernatural masa kini dan drama emosional. Celerina Judisari menjanjikan hasil akhirnya sebuah kisah jenaka, hangat, juga menyentuh dengan pesan tentang keberanian, harapan, dan penerimaan diri.
Founder Viddsee, Ho Jia Jian, menjelaskan, proyek ini bermula dari serial pendek yang mencuri hati penonton di layar kecil. Kini pihaknya siap membawa kisah fenomenal Siti Vampire ke layar lebar bersama mitra yang memiliki visi misi yang sama.
Produser Mahaka Pictures, Celerina Judisari, menambahkan, “Dari Jakarta untuk dunia, Siti Vampire adalah film yang unik, lucu, dan penuh mitos dengan sentuhan modern Asia Tenggara, berakar pada kehidupan lokal namun memiliki daya tarik internasional.”
Siti Vampire kini dalam tahap pengembangan dan dijadwalkan mulai diproduksi pada kuartal pertama 2026 dengan rencana distribusi di bioskop Indonesia serta jaringan mitra internasional untuk penayangan global.
“Kisah Siti Vampire diharapkan menjadi jembatan antara hiburan dan pesan kemanusiaan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di peta perfilman Asia serta dunia,” pungkas Celerina Judisari.
Sebagai informasi, Rahabi Mandra adalah sutradara dan penulis skenario, yang menyelesaikan pendidikan S-1 di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tahun 2008 bidang Penyutradaraan Film.
Karier perfilmannya dimulai dengan menjadi sutradara (bersama Hanung Bramantyo) dan penulis skenario untuk film 2014. Film ini adalah film drama dengan berlatar belakang pemilihan presiden Indonesia, mencoba menampilkan berbagai sisi dalam perpolitikan terkini. Film ini menjadi nominasi untuk beberapa kategori seperti Penulis Skenario Terpuji, Sutradara Terpuji dan Film Terpuji dalam ajang Festival Film Bandung 2015. Film ini juga masuk seleksi di ajang internasional Osaka Asian Film Festival 2014, bersaing dengan film-film Asia lainnya untuk mendapatkan penghargaan The Grand Prix dan Most Promising Talent Award.
Pada Festival Film Indonesia 2017, ia mendapat penghargaan sebagai Penulis Skenario Adaptasi Terbaik melalui film Night Bus (2017) bersama Teuku Rifnu Wikana. Film tersebut juga mendapatkan penghargaan sebagai Film Panjang Terbaik dalam ajang yang sama dan menyabet enam penghargaan lainnya.
Kontributor: Akhmad Sekhu