Channel9.id – Jakarta. Hari ini 74 tahun lalu, adalah awal pemuda-pemuda Indonesia mengambil alih sarana umum yang masih dikuasai Jepang.
Persis 17 hari setelah pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, oleh Soekarno-Hatta, dan saat-saat organisasi pemerintahan baru sedang dimatangkan, sarana umum masih dibawah penguasaan Bala Tentara Jepang.
Maka, pada tanggal 23 September 1945, Djohar Nur anggota kelompok pemuda pertama yang bermarkas di Asrama Menteng 31, Jakarta, untuk pertama kalinya mengambil alih sarana umum untuk kepentingan Negara Republik Indonesia.
Djohan mengambil alih perusahaan kereta api, termasuk bengkelnya di Manggarai, kini masuk Jakarta Pusat. Tindakan Djohan Nur ini pula yang memicu pengambilalihan aset-aset lain yang masih dikuasai penjajah Jepang.
Pada hari yang sama, Kantor Berita Antara dibuka kembali, setelah tiga setengah tahun ditutup oleh Bala tentara Dai Nippon. Kantor berita Antara didirikan pada 24 Mei 1937 di bawah naungan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo).
Sementara di Surabaya, atas desakan pemuda Surabaya, Sudirman memproklamirkan pembentukan Pemerintah Republik Indonesia Surabaya, lepas dari Pemerintah Jepang, setelah sebelumnya muncul desakan pemuda-pemuda untuk hanya mengibarkan bendera merah putih dan menurunkan bendera Jepang Hinomaru.