Nasional

Pemulihan Dipercepat: Akses Aceh Tamiang–Sumut Mulai Normal, Distribusi Logistik Sudah Lancar

Channel9.id – Aceh Tamiang. Seluruh kekuatan nasional terus bergerak cepat dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera. Kini jalur lintas nasional menghubungkan Aceh Tamiang dengan Sumatera Utara (Sumut) yang sebelumnya lumpuh total akibat banjir dan longsor kini perlahan kembali dapat dilalui.

Keberhasil tersebut merupakan dampak positif dari tindakan cepat pemerintah yang terus bergerak menangani bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh Tamiang. Seluruh kekuatan negara, dari pemerintah pusat, TNI, Polri, BNPB, pemerintah daerah, hingga relawan, bergerak secara terpadu guna memastikan akses terbuka, bantuan tiba tepat waktu, dan pencarian korban terus dilakukan tanpa henti.

Akses dari Aceh Tamiang menuju Sumatera Utara mulai normal, sehingga distribusi bantuan logistik sudah mulai lancar.

Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, memastikan bahwa kendaraan berat sudah mulai melewati kawasan Seumadam, salah satu titik paling terdampak. Meski masih terdapat sisa lumpur dan genangan air, akses kini terbuka untuk mempercepat mobilisasi logistik dan alat berat.

“Alhamdulillah jalan nasional wilayah Aceh Tamiang–Sumut sudah normal dan sudah bisa dilewati truk besar,” ujar Armia dalan rilis hari ini, Rabu (3/12/2025).

Tim gabungan tetap melanjutkan pencarian korban, dengan jumlah korban meninggal yang telah terkonfirmasi sebanyak 22 orang.

Bantuan Lewat Jalur Darat, Air, dan Udara

Bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten mulai berdatangan dan didistribusikan melalui jalur sungai dan udara karena sejumlah jembatan masih terputus. Pemkab Aceh Tamiang telah mengirim bantuan ke delapan desa terisolir di Kecamatan Sekerak menggunakan sampan. Di Desa Sekumur, yang rumah penduduknya hanyut karena banjir, bantuan untuk 1.000 warga telah disalurkan.

“Ada satu kampung rumah hanyut karena banjir, Desa Sekumur. Itu sudah kita drop untuk 1.000 masyarakat di sana. Kita drop pakai sampan, umumnya masyarakat di pinggiran sungai itukan rumahnya dari papan, jadi hanyut karena banjir,” kata Armia.

Untuk mempercepat jangkauan, Pemkab Aceh Tamiang telah mengajukan penyiagaan helikopter tambahan dari Mabes Polri.

Polri Lakukan Airdrop

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan jajaran Polri agar menggunakan metode airdrop untuk mengatasi medan ekstrem yang membuat helikopter tidak dapat mendarat. Komjen Pol Mohammad Fadil Imran menegaskan bahwa Kapolri menginstruksikan agar tidak ada hambatan dalam penyaluran bantuan.

“Bapak Kapolri menegaskan bahwa tidak boleh ada hambatan dalam penyaluran bantuan. Jika helikopter tidak bisa landing karena medan terdampak bencana, maka airdrop menjadi pilihan agar masyarakat tetap mendapatkan bantuan tepat waktu,” ujarnya.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah, juga menempuh perjalanan ekstrem selama lima hari, melewati jalur yang terputus, tertutup lumpur, hingga harus menyeberang dengan perahu, untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan kehadiran Polri dirasakan langsung oleh warga.

“Saya harus tiba di Tamiang. Saya ingin melihat langsung kondisi saudara-saudara kita yang sedang berjuang menghadapi musibah ini. Dan mengecek langsung kondisi Mako serta memastikan Kesiapan Personil dalam penanganan dilakukan cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tegasnya.

Pembukaan Jalan

Tim BNPB melaporkan bahwa jalur Medan–Aceh Tamiang mulai dapat dilalui kendaraan roda empat walau dengan kecepatan terbatas. Diperkirakan pada Rabu (3/12/2025) jalur sudah dapat dibuka 100 persen. Alat berat Dinas Pekerjaan Umum masih bekerja menyingkirkan material longsor yang tersisa.

Selain itu, BNPB telah mengirimkan tim pendampingan ke seluruh titik terdampak, dipimpin oleh Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Bantuan logistik disalurkan melalui jalur laut dari Banda Aceh ke Langsa, serta melalui airdrop menggunakan helikopter di titik-titik terisolasi seperti Babo dan Perupuk.

Bantuan tahap ini meliputi makanan siap saji, hygiene kit, sembako, selimut, matras, dan alat kebersihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

23  +    =  31