Channel9.id-Jakarta. Jumlah permintaan uji kendaraan tipe baru menurun di masa pandemi virus SARS-CoV-2 ini. Hal ini sebagaimana keterangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Uji tipe kendaraan bermotor ialah penelitian atau pengujian terhadap fisik kendaraan bermotor atau rancang bangun, dan rekayasa kendaraan bermotor sebelum kendaraan dibuat, dirakit, dan atau diimpor secara massal.
Proses pengujian tipe tersebut untuk satu model kendaraan membutuhkan waktu dua hari, termasuk pengujian emisi.
Menurut Carolime Noorida Aryani, Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Kemenhub, penurunan angka uji tipe tersebut hingga 50%.
“Ini juga agak berkurang semenjak pandemi ini, berkurang lumayan agak setengahnya dari permohonan rata-rata tahun lalu,” ujar dia, Kamis (11/6).
Caroline melanjutkan, saat ini pemohon uji tipe mobil baru lebih banyak dari kalangan importir, bukan Agen Pemegang Merek (APM). Namun, ia tidak merinci terkait hal itu.
“Ya dari APM juga jarang, banyakan importir saja. Ya biasanya itu kan sehari ada enam, tapi sekarang ini sehari paling satu, dua, atau tiga,” terangnya.
Menurut dugaannya, APM banyak menunda uji tipe lantaran situasi sekarang tidak mendukung untuk merilis mobil baru. “Ya mungkin ya penjualan kan sedang turun, jadi bisa saja mereka memilih jualan dengan [produk] yang ada saja,” lanjut Caroline.
Diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti beroperasi selama pandemi. Penerapan pembatasan dari pemerintah juga mengurungkan minat beli masyarakat.
Terbukti, selama Januari-Mei, penjualan mobil di Indonesia mencapai 260 ribu unit. Ana ini menurun hingga 40% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
(LH)