Channel9.id-Jakarta. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memprediksikan jumlah pengangguran di Indonesia akan mencapai 10,7 juta hingga 12,7 juta orang pada 2021. Potensi pertambahan jumlah pengangguran yang mencapai 4- 5,5 juta orang pada tahun ini akibat pandemi Covid-19.
Suharso mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk 2020 diperkirakan berada di kisaran 8,1 persen sampai 9,2 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan target dalam APBN 4,8-5 persen dan realisasi 2019 sebesar 5,28 persen.
Suharso menuturkan untuk target TPT tahun depan akan berada di antara 7,7 persen sampai 9,1 persen. “Kami berharap bisa dikembalikan setidaknya mendekati sebelum pandemi,” ujarnya di DPR, Senin, 22 Juni 2020.
Dia menjelaskan peningkatan pengangguran didorong oleh melemahnya kinerja industri manufaktur yang turun hingga 30 persen selama 10 minggu mewabahnya Covid-19 . Penurunan industri banyak pekerja di-PHK dan dirumahkan.
Suharso melanjutkan, industri manufaktur secara total memiliki jumlah tenaga kerja mencapai 18 juta dengan 9,8 juta orang di dalamnya merupakan manufaktur padat karya sehingga sangat berkontribusi terhadap ekonomi. “Sebanyak 9,8 juta orang itu kalau 30 persen di-PHK dan lebih dari setengah dirumahkan mengakibatkan utilisasi rendah sekali,” ujarnya.
Dia mengatakan potensi lonjakan jumlah pengangguran juga dikhawatirkan akan menambah jumlah penduduk miskin Indonesia yang jika tanpa intervensi dari pemerintah berpotensi naik sekitar 4 juta orang. “Pada September 2019 BPS menyebutkan 9,22 persen dan tanpa intervensi kira-kira tingkat kemiskinan 99 mencapai 10,63 persen. Naik sekitar 4 juta orang dari 24 juta ke 28 juta orang,” kata Suharso.