Techno

Pendapatan Turun, Twitter Berlakukan Bayar Biaya Berlangganan

Channel9.id-Jakarta. Pendapatan Twitter turun drastis akibat dampak pandemi Covid-19 dan kerusuhan di Amerika Serikat, kendati pengguna aktif hariannya meningkat hingga 186 juta orang. Perusahaan ini merugi US$124 juta.

Diketahui, layanan media sosial ini mengandalkan pendapatan dari iklan. Namun, justru kini penjualan iklannya menurun tajam–yang biasanya 82% dari pendapatan Twitter, kini merosot 23% menjadi USD 562 juta atau sekitar Rp8,2 triliun.

Reuters melaporkan, total pendapatan Twitter lantas mengalami penurunan hingga 19% dari tahun ke tahun menjadi USD 683 juta atau Rp 9,9 triliun per kuartal II.

Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, Twitter akan berlakukan biaya berlangganan bagi pengguna.

“Anda akan melihat sejumlah pengetesan tahun ini,” ungkap CEO Twitter Jack Dorsey, Kamis (24/7), kepada analis saat bertemu para investor untuk mendiskusikan pendapatan perusahaan pada kuartal II ini.

Dorsey mengatakan, pemberlakuan layanan berbayar ini masih dalam percobaan fase awal. Karenanya, hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut bagaimana mekanismenya dijalankan.

Layanan berbayar Twitter ini diprediksi akan memberi opsi penggunanya untuk menyingkirkan iklan. Seperti yang dilakukan Youtube, dikutip dari 9to5Mac.

Untuk diketahui, Twitter memang akan memberikan opsi layanan berbayar. Isu ini muncul di awal bulan ini, setelah Twitter membuka lowongan pekerjaan untuk membangun platform berlangganan dengan nama sandi “Gryphon.” Kabar ini berhasil meningkatkan saham Twitter saat itu. Hal ini para sentimen positif investor atas inisiatif Twitter itu.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  78  =  81