Channel9.id – Jakarta. Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah menyampaikan, pengumuman penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat saham Indonesia rontok.
Diketahui kemarin Kamis (11/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan bursa efek Indonesia (BEI) turun tajam hingga 5 persen.
“Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan yang begitu bombastis dan dramatis oleh Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu,” katanya dalam Raker Banggar DPR RI dilansit Antara, Jumat (11/9).
Saham yang rontok, kata Said, mencapai Rp300 triliun sehingga berpotensi mengganggu kegiatan korporasi dan menghambat kelangsungan usaha sektor ritel.
“Kalau korporasi hancur maka ritel hancur,” ujarnya.
Said menilai, hal ini merupakan tantangan berat bagi pihak Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat kembali menstabilkan pasar keuangan maupun mengembalikan kepercayaan diri para pelaku pasar.
“Ini lah tantangan berat OJK dan BI,” ujarnya.
Dia juga meminta supaya pihak BI dengan para pemangku kepentingan dapat terus berkoordinasi dengan baik dalam menjaga sektor keuangan yang masih tertekan akibat dampak pandemi Covid-19.
“Kami harap Gubernur BI menjaga stabilitas di sektor keuangan. Kita khawatir upaya yang dilakukan Gubernur BI sisa-sia bagi kita semua kalau tidak di antara kita koordinasi yang baik di semua lini,” pungkasnya.
(HY)