Nasional

Apa Kata ‘Anker’ Soal Larangan Masker Scuba dan Buff?

Channel9.id-Jakarta. PT KCI mengimbau kepada seluruh penumpang KRL untuk tidak menggunakan masker buff dan scuba atau kain tipis untuk menutupi mulut dan hidung.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, selain tidak efektif, alih-alih melindungi dan mencegah penularan, masker tersebut justru bisa membahayakan penggunanya.

“Untuk kesehatan bersama, sangat dianjurkan menggunakan masker yang efektivitasnya mencukupi dalam mengurangi droplet atau cairan. Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan,” kata Anne, dalam pernyataan tertulis, Senin (14/09).

Baca juga: Dianggap Tidak Aman, Masker Buff dan Scuba Dilarang Digunakan di KRL

Lantas, bagaimana menurut para ‘anker’ atau anak kereta sebagai pengguna setia KRL terkait hal tersebut.

Pauziya, warga Bojong pengguna KRL, merasa keberatan dengan hal tersebut. Menurutnya, masker scuba sudah cukup melindungi mulut dan hidung. “Scuba udah lumayan ketutup kok. (Masker) buff mungkin kurang,” ujarnya kepada channel9, Senin (15/09) malam.

Meski begitu, Pauziya mengaku dirinya akan mematuhi aturan penggunaan masker yang diberlakukan PT KCI.

Demikian pula dengan Erwan, seorang pegawai bank swasta, yang kurang setuju atas pelarangan masker scuba. Menurutnya, masker scuba yang biasa ia pakai lebih efisien dan nyaman. “Scuba itu gak ribet, efisien. Gampang dicopot dan dipake lagi,”katanya.

Erwan menyebut, jika masker scuba dianggap terlalu tipis dan tidak aman, ia lebih memilih untuk memakai masker scuba rangkap dua.

Lain lagi dengan Heni, pengguna KRL rute Tanah Abang – Serpong. Ia sepakat dengan anjuran untuk memakai masker yang dianjurkan. Pegawai yang berkantor di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat ini menilai, anjuran ini mendorong masyarakat untuk memakai masker dengan bahan yang benar.

“Soalnya kita pake masker sekarang kan kayak pake aksesoris. Masker yang lucu-lucu kan dari bahan scuba,”ucapnya.

Sementara itu, Novan seorang warga Cilebut, menyatakan setuju jika aturan itu diberlakukan. Apalagi jika untuk kebaikan bersama.

“Saya ngikut aja sesuai kebijakan. Karena kalo saya baca sih sudah melalui penelitian sebelumnya,”ujarnya.

Selain itu, Novan menilai sosialisasi imbauan untuk tidak menggunakan masker scuba atau buff lumayan gencar dilakukan oleh KCI.  “Di kereta (sosialisasi) pake announcer. Kadang sebelum naik kereta juga ada pengumuman,”imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  3  =