Channel9.id-Jakarta. Vaksinasi Covid-19 kemungkinan akan dimulai pada minggu depan, setelah izin penggunaan darurat diterbitkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Demikian tutur Presiden Indonesia Joko Widodo, Minggu (10/1).
“Kita ingin vaksinasi dilakukan secepat-cepatnya setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat, sesuai dengan kaidah akademis dan standard WHO—mewajibkan itu,” terang Jokowi, nama sapaan Joko Widodo.
Meski vaksinasi Covid-19 akan dimulai, ia berpesan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin.
Baca juga : Jokowi Sebut 2020 Penuh Ujian Karena Covid-19
Lebih lanjut, Jokowi merinci bahwa saat ini ada tiga juta vaksin yang siap pakai dan, minggu depan, akan datang 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku.
“Vaksin tersebut sudah terdistribusi ke daerah-daerah dan rencananya akan digunakan untuk 1,6 juta tenaga kesehatan dan medis yang , tersebar di 34 provinsi, sebagai prioritas vaksinasi awal. Selain itu, TNI Polri, guru, masyarakat dan kita semua,” papar dia.
Jokowi mengatakan Indonesia akan menerima kurang lebih 426 juta vaksin Covid-19 hingga akhir tahun 2021.
“Di bulan Januari kita akan lakukan vaksinasi 5.817.000. Selanjutnya, Februari 10 juta, Maret 13,3 juta, dan kemudian April 20,4 juta vaksin yang akan kita kerjakan. Hingga kurang lebih di akhir tahun ini, awal tahun depan, sudah tiba semuanya 426 juta vaksin,” jelasnya.
Ia berharap dan yakin, Indonesia sudah mampu mencapai herd immunity atau kekebalan komunal pada tahun depan. “Sebab penduduk Indonesia yang harus divaksin untuk mencapai itu (herd immunity) adalah sebanyak 181.554 juta orang atau kurang lebih 182 juta,” katanya.
“Jadi itu bisa tercapai dalam waktu kurang lebih 15 bulan. Tapi saya tawar pada Menteri Kesehatan agar selesai kurang dalam satu tahun, insyaallah ini akan bisa kita selesaikan,” tandas Jokowi.
Ia juga menegaskan bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia ialah vaksin yang telah diuji melalui berbagai penelitian di berbagai negara, terbukti aman dan tentunya direkomendasikan oleh BPOM dan dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
(LH)