Channel9.id-Jakarta. Menteri Ekonomi Jepang mengatakan pemerintah regional Jepang meminta status darurat pandemi dicabut menjelang tanggal 7 Maret karena kasus Covid-19 mulai menurun pada hari Rabu (24/2/2021). Namun, sebelum menyetujui permintaan itu, pemerintah meminta pandangan para ahli terlebih dahulu.
Naiknya kasus Covid-19 bulan lalu membuat Jepang menerapkan status darurat untuk 11 prefektur, mempersingkat jam operasional dan juga meminta para masyarakatnya untuk membatasi aktivitasnya.
Baca juga : Thailand Menerima Vaksin Sinovac 200 Ribu
Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato, mengatakan “Status darurat ini kemungkinan besar akan dicabut secara bertahap walaupun toko-toko tetap akan diminta untuk tutup lebih awal”.
Dilaporkan oleh NHK, Jepang mencatat sebanyak 1,083 kasus Covid-19 pada hari Selasa, lebih sedikit dibanding saat puncak-puncaknya yang ada di angka hampir 8,000 kasus pada tanggal 8 Januari. Angka kasus Covid-19 terbaru di Tokyo sudah turun di angka yang belum pernah dicapai sejak November tahun lalu.
Menteri Ekonomi, Yasutoshi Nishimura, pada Selasa malam mengatakan tiga prefektur di barat dan juga tiga lagi di tengah dan tiga di selatan Jepang meminta status darurat untuk dicabut lebih awal pada minggu ini.
“Tokyo dan juga prefektur di sekitarnya akan tetap dalam status darurat,” ujar Nishimura.
Laporan dari Jiji News mengatakan Perdana Menteri Yoshihide Suga akan bertemu para menteri pada hari Rabu untuk mendiskusikan soal pencabutan status darurat di enam prefektur regional, yang keputusannya akan diambil pada hari Jumat.
(RAG)