Channel9.id-Jakarta. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat selama periode Januari-Mei 2021 jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang masuk ke Indonesia sebanyak 8.700 orang. Disusul Korea Selatan sebanyak 1.600 orang dan Jepang 1.400 orang. Selain dari tiga negara tersebut, tenaga kerja asing yang masuk ke Tanah Air berasal dari Filipina, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat dan lainnya.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan penyebab Indonesia dibanjiri TKA asal Cina karena banyaknya investasi perusahaan dari negara itu ke Indonesia. “Kenapa jumlah TKA Cina lebih besar? Ini tentu saja karena banyak investasi yang masuk ke Indonesia yang berasal dari Cina. Ini saya kira berbanding lurus dengan investasi yang masuk dari Cina, kalau dilihat investasi yang masuk ke Indonesia banyak dari Cina, berbanding lurus dengan TKA yang ditempatkan di Indonesia,” ujarnya, Senin, 24 Mei 2021.
Ida mengatakan, selama periode Januari sampai 18 Mei 2021, Kementerian telah menerbitkan izin kerja kepada 15.760 TKA. Izin yang diberikan, kata dia, telah memenuhi ketentuan pengecualian TKA yang bisa mendapatkan izin kerja selama pandemi Covid-19. Selain itu, pemberian izin TKA tersebut harus melalui rekomendasi kementerian/lembaga terkait.
“Itu dasarnya adalah permohonan dari K/L, dimana yang dasarnya pemberhentian sementara itu mengecualikan alasan kemanusiaan, tenaga bantuan dukungan medis dan pangan, perbaikan alutsista, objek vital strategis nasional, dan PSN,” kata Ida.
Dia menjelaskan semua proses ini secara terbuka dan transparan. “Tidak boleh lewati ketentuan yang ada, mesti ada check dan recheck sebelum dikeluarkan izi kepada TKA,” ujarnya.
Ida mengklaim jumlah TKA yang masuk ke Indonesia pada Mei 2021 lebih rendah dibandingkan dengan Mei 2019 dan 2020. Detailnya, jumlah TKA pada Mei 2019 sebanyak 95.168 orang, lalu berkurang di Mei 2020 sebanyak 93.374 orang, dan Mei 2021 totalnya kembali turun menjadi 92.058 orang.
Selain itu, jumlah perusahaan pengguna TKA juga berkurang, Tercatat, pada Mei 2019 perusahaan yang menggunakan jasa TKA mencapai 19.500, lalu turun menjadi 18.700 di Mei 2020 dan 16.795 perusahaan pada Mei tahun ini.