Hot Topic

Operasi Intelijen Amerika Serikat di Indonesia Dilaksanakan Sejak 1945

Channel9.id – Jakarta. Operasi Intelijen Amerika Serikat ternyata sudah dilaksanakan di Indonesia sejak 1945. Operasi intelijen kala itu dilakukan oleh Office of Strategic Services (OSS) – cikal bakal Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) – untuk mengumpulkan informasi mengenai Indonesia.

Hal itu disampaikan Penulis buku ‘Operasi Rahasia CIA di Indonesia’ Hendri F Isnaeni dalam acara Bincang Buku melalui zoom yang diadakan Penerbit Buku Kompas, Minggu 6 Juni 2021.

Hendri menjelaskan, OSS hadir di Indonesia sejak sekutu mendarat pertama kali pada 1945. Kedatangan awal mereka untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang Indonesia sebagai pertimbangan kebijakan luar negeri AS.

“OSS (Lembaga pendahulu intelijen AS sebelum CIA) ternyata sudah masuk sejak 1945 di Indonesia. Saya mendapat informasi dari jurnal CIA yang ditulis Wiliam J. Dia membahas operasi OSS di Indonesia, nama operasinya Iceberg, jadi dari 1945 sudah masuk tim dari AS ke Indonesia,” kata Hendri.

Sejak awal masuk ke Indonesia, dinas intelijen AS berupaya memperkuat posisinya di Indonesia. Kemudian, OSS dibubarkan dan tugas operasi intelijen diteruskan oleh CIA pada 1947. CIA pun semakin memperkuat gerakannya di Indonesia. Apalagi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi perang dingin antara blok barat dan blok timur. Tentu, AS memiliki kepentingan besar untuk mempengaruhi negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

“Terlebih di masa orde lama, Indonesia punya kekuatan politik PKI (Komunis) yang kuat. Itu menjadi perhatian besar untuk AS. Di satu sisi, Indonesia memiliki presiden yang sangat populer (Presiden Soekarno). Bahkan mampu memperkuat solidaritas negara-negara Asia Afrika yang belum merdeka. AS merasa ini menjadi gangguan kepentingannya untuk memecah negara negara ini menjadi timur dan barat,” kata Hendri.

CIA pun berupaya untuk mempengaruhi bahkan mengubah kebijakan politik di Indonesia. Bahkan, CIA kerap melakukan operasi-operasi untuk menghabisi para penganggunya. Salah satu operasi itu yakni usaha untuk membunuh para pemimpin Indonesia, termasuk Presiden Soekarno.

“Operasi CIA pada tahap yang sangat menakutkan upaya pembunuhan, Presiden Soekarno salah satu target di antara pemimpin pergerakan saat itu. Beberapa kejadian misalnya diduga upaya CIA menghabisi Soekarno. Bahkan Zhou Enlai (Perdana Menteri Tiongkok) saat itu juga menjadi target yang ingin menghadiri KAA di Bandung. Pesawatnya diledakan di Kepulauan Natuna dan ada upaya meracuninya di KAA,” kata Hendri.

Hendri menilai, operasi-operasi yang dilakukan CIA sangat ekstrim. Bahkan, Soekarno menjadi target black campaign. CIA membuat semacam video tidak senonoh untuk menjatuhkan reputasi Bung Karno.

“Soekarno juga jadi target Black Campaign membuat semacam video yang mengambarkan Soekarno tidak senonoh. Meski operasi ini tidak terlaksana,” kata Hendri.

Terbaru, Hendri menyampaikan, CIA dan BND (Dinas Intelijen Jerman) ternyata mulai dari pasca PD II hingga kini melakukan pengintaian terhadap negara-negara di seluruh dunia yang menggunakan jasa Crypto AG di SWISS. Crypto AG merupakan perusahaan komersial yang menawarkan jasa menjaga kerahasiaan data. Salah satu negara yang menggunakan jasa itu adalah Indonesia.

“Hal itu dibongkar oleh wartawan Harian Washington Post. Dia melakukan investigasi mendalam terkait hal itu. Salah satu yang menggunakan jasa Crupto ini adalah Indonesia. Jadi selama ini, kita menggunakan mesin kode yang bisa disadap dan digunakan datanya untuk kepentingan AS,” pungkas Hendri.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  2  =  5