Channel9.id-Jakarta. Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menganugerahkan Hadiah Nobel Ekonomi 2019 kepada Abhijit Banerjee, Esther Duflo, dan Michael Kremer, Senin (14/10) waktu setempat.
Ketiganya dianggap berjasa atas “pendekatan eksperimental untuk mengurangi kemiskinan global”, oleh badan yang secara resmi dikenal sebagai ‘Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel’.
Duflo adalah wanita kedua yang memenangkan hadiah Nobel ekonomi, setelah Elinor Ostrom di tahun 2009. Wanita kelahiran Paris, Perancis tahun 1972 ini juga menjadi peraih hadiah Nobel ekonomi termuda.
Banerjee, Duflo, dan Kremer mendapat hadiah uang sebesar 9 juta kronor (918.000 dolar AS) dan medali emas. Hadiah uang tersebut bakal dibagi rata untuk ketiganya.
Banerjee yang lahir di Mumbai, India tahun 1961, adalah lulusan dari Universitas Calcutta, Universitas Jawaharlal Nehru (JNU), dan Universitas terkemuka AS, Harvard, dimana dia mendapatkan gelar PhD di tahun 1988.
Banerjee dan Duflo yang merupakan pasangan suami istri adalah Profesor Ekonomi di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Keduanya turut mendirikan Laboratorium Aksi Kemiskinan Abdul Latif Jamal. Lembaga ini adalah pusat penelitian global yang memiliki komitmen untuk menyuplai bukti ilmiah ke dalam kebijakan pengurangan kemiskinan.
Sementara Kremer, pria kelahiran tahun 1964 ini merupakan professor di Universitas Harvard pengusung teori O-ring pembangunan ekonomi yang membantu menjelaskan kesenjangan ekonomi internasional. Kremer juga bekerjasama dengan pasangan Banerjee dan Duflo di Laboratorium Aksi Kemiskinan.
Panitia pemilihan mengklaim bahwa penelitian ketiga penerima hadiah Nobel itu “meningkatkan kemampuan kita untuk mengatasi kemiskinan global. Dalam dua dekade, pendekatan berbasis eksperimen yang mereka lakukan telah mengubah pembangunan ekonomi, yang saat ini menjadi penelitian yang terus berkembang.”
Dalam akun Twitter resmi Nobel dikatakan: “Pada pertengahan tahun 1990-an, peraih Ilmu Ekonom Michael Kremer dan koleganya menunjukkan betapa kuatnya pendekatan berbasis eksperimen, menggunakan eksperimen lapangan untuk menguji berbagai intervensi yang dapat meningkatkan hasil pada sekolah di wilayah barat Kenya.”
“Abhijit Banerjee dan Esther Duflo, dan juga Michael Kremer, bakal segera melakukan penelitian serupa pada isu lainnya di negara-negara lainnya, termasuk India. Metode penelitian eksperimental mereka kini mendominasi pembangunan ekonomi,” cuit akun Twitter Nobel itu.