Nasional

Adian Ungkap Asal Muasal Bantuan Rumah untuk Keluarga Korban Trisakti

Channel9.id – Jakarta. Anggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu menceritakan asal muasal munculnya ide wacana pemberian rumah dan bantuan modal untuk keluarga korban tragedi Trisakti. Ide tersebut digagas Adian bersama teman-teman korban dan aktivis 98 sejak 4 tahun lalu.

Menurut Adian, pemberian rumah sebagai bentuk rasa peduli, kemanusiaan dan upaya menepati janji kepada keluarga korban tragedi Trisaksi.

Adian bercerita, wacana tersebut berawal ketika dirinya bertemu Presiden Joko Widodo di hotel Salak, kota Bogor pada 2018. Dia menyampaikan ide itu kepada Jokowi. Presiden menyetujui.

“Presiden setuju lalu meminta saya mengkoordinasikan hal itu dengan Mensesneg,” kata Adian dalam keterangannya, Rabu 18 Mei 2022.

Tahun berjalan namun tidak ada kabar apapun dari Mensesneg. Hingga akhirnya pandemi Covid-19 datang. Adian menyadari ide pemberian rumah itu dikesampingkan. Karena negara fokus penanganan Covid-19 dan ekonomi.

“Prioritas bergeser dan banyak hal lain yang semula direncanakan tidak sesuai dengan jadwal yang ditargetkan, termasuk rumah itu,” terang Adian.

Adian memikirkan cara lain. Dia berencana menggandeng koleganya di DPR dan pejabat negara lain untuk ikut urunan merealisasikan ide tersebut.

Akhir 2021, Adian bertemu dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurachman di ruang makan Komisi VII. Dalam obrolan ringan itu, kembali terlontar wacana rumah untuk keluarga Korban Trisakti. Sebagai eks aktivis, Maman dikabarkan setuju dan akan mengajak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang untuk urunan.

“Mungkin karena Maman juga terlibat aksi-aksi saat itu dan dia juga alumni Trisakti maka Maman merespon dengan antusias,” ujar dia.

Adian juga bergerak. Dia berupaya mengajak Menteri BUMN Erick Thohir. Wacana ini kemudian didiskusikan bersama staf khusus Erick Thohir, Daniel Wewengkang pada 12 Januari 2022. Dua bulan berlalu, ponsel Adian berbunyi. Terlihat di layar panggilan dari Daniel membawa kabar gembira. Erick Thohir mau berpartisipasi.

“Saya katakan ke Daniel ‘Kalau bisa loe obrolin deh sama Erick, dia mau kontribusi berapa, syukur-syukur bantu rumahnya’. Daniel tidak menjanjikan apa-apa selain akan membicarakannya ke Erick Thohir,” ungkap politikus PDIP ini.

Demi mematangkan ide tersebut, Adian dan Maman bertemu eks aktivis 98 Hendro Cahyono, Iwan dan Mustar di hotel Mulia pada 12 Januari 2022. Membicarakan kabar Erick Tohir atau Agus Gumiwang bersedia menyumbang pembangunan rumah itu. Kabar dari Daniel Wewengkang, Erick Thohir bersedia menyiapkan empat rumah.

“Hendro dan Iwan sangat bersemangat dan akan membicarakan kembali hal tersebut pada keluarga korban. Setidaknya walau sudah berlalu 4 tahun tapi janji rumah itu harus diperjuangkan. Bukankah gagal lebih baik dari tidak mencoba sama sekali,” tegas Adian.

Sekitar 20 Maret 2022, dimulailah pencarian rumah untuk keluarga korban. Kementerian BUMN menunjuk BTN melalui Dirut dan Wadirut untuk memberi alternatif perumahan di Jabodetabek. Rumah yang dijanjikan berada di kisaran harga Rp1 miliar sampai Rp1,2 miliar.

“Berikutnya keluarga korban didampingi Mustar, Hendro dan Iwan mensurvei lokasi. Setelah membandingkan, keluarga Korban memutuskan di Cibubur 3 unit dan 1 unit di Tangerang,” terangnya.

Setelah misi ke Erick Thohir berhasil, Adian dan Maman bertemu Agus Gumiwang. Berniat menanyakan kontribusi yang mau diberikan kepada keluarga korban. Adian menyebut, Agus Gumiwang berencana memberikan modal usaha senilai Rp750 juta per keluarga.

“Seluruh perjalanan pencarian rumah dan permodalan usaha dibicarakan secara terbuka dengan keluarga korban dan beberapa alumni Trisakti termasuk perwakilan rektorat Trisakti saat berbuka puasa bersama di Restoran Pulau dua tanggal 22 April 2022,” ungkapnya.

Singkat cerita, BTN dan keluarga korban akhirnya serah terima rumah pada 23 April 2022. Erick Thohir secara simbolis menyerahkan kunci pada acara buka puasa 25 April 2022. Disaksikan perwakilan dari alumni, Rektorat dan Yayasan Trisakti.

Pada 26 April di Universitas Trisakti, bantuan permodalan usaha diberikan Airlangga Hartarto didampingi Agus Gumiwang seusai acara kuliah umum Airlangga di Universitas Trisakti.

Adian memastikan, pembicaraan soal rumah dan modal usaha dilakukan secara terbuka dan akuntabel. Baik dengan Agus Gumiwang, Erick Thohir dan keluarga korban.

Dia memastikan tidak ada satu pun pembicaraan dan komitmen terkait politik jelang Pemilu 2024 agar keluarga korban memilih Erick Thohir atau Airlangga.

Menurut Adian, kronologi ini disampaikan untuk meluruskan opini miring yang menyebut pemberian rumah dan bantuan modal untuk keluarga korban Trisakti menjadi jualan politikpolitik.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  4  =