Nasional

Ahok: Toeti Heraty Sosok Pejuang Pancasilais

Channel9.id – Jakarta. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri tahlil dan doa bersama memperingati 40 hari wafatnya Prof. Dr. Toeti Heraty Noerhadi pada Kamis 22 Juli 2021 malalui zoom.

Ahok menyatakan, Toeti Heraty bukan hanya sosok aktivis perempuan. Toeti juga merupakan sosok pejuang asli Pancasilais.

“Ibu Toeti sosok pejuang asli Pancasilais,” tegas Ahok.

Ahok pun menceritakan pengalamannya bersama Toeti. Ahok bercerita, Toeti pernah mengunjungi Ahok di Rutan Mako Brimob. Ahok saat itu menjadi tahanan terkait kasus penistaan agama. Dalam kunjungan itu, Toeti menyatakan, akan mengatur jadwal untuk memberikan Rooseeno Award kepada Ahok.

Rooseeno Award sendiri adalah penghargaan yang diberikan kepada tokoh Indonesia yang dinilai memiliki etos kerja dan integritas tinggi.

“Ketika saya dianggap penista agama dan saya dipenjara (2017). Beliau datang ke (Rutan) Mako Brimob dan beliau katakan mau kasih penghargaan kepada saya, Rooseeno Award. Kemudian, ganti-ganti lah jadwalnya. Sampai saya bilang engga usah lagi, bu. Tapi, bu Toeti tetap ingin memberikan,” kata Ahok di hadapan 500 peserta melalui zoom.

Baca juga: Keluarga Besar Gelar Doa Bersama Kenang Toeti Heraty Noerhadi

Pada akhirnya, Ahok mendapatkan penghargaan Rooseeno Award pada 22 Juli 2019. Sebagai Gubernur DKI Jakarta Periode 2014-2017, Ahok dinilai secara konsisten menerapkan gagasan-gagasan kreatif yang inspiratif untuk pembangunan.

Ketika itu, Toeti Heraty selaku Pelindung dan penasihat Roosseno Award menyampaikan, Ahok merupakan seorang pemimpin yang memiliki gebrakan dalam birokrasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Seorang gubernur yang hendak meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketertiban metropolitan memang perlu melaksanakan gebrakan baik pada keribetan birokrasi, non-transparansi sistem anggaran, dan kelonggaran disiplin yang hingga kini masih berjalan di Pemerintah Provinsi DKI,” kata Toeti.

Ahok mengaku kehilangan atas meninggalnya Toeti. Menurutnya, Toeti banyak membantunya dalam menata Ibu Kota seperti dalam merestorasi Kota Tua Jakarta.

“Semoga akan lahir banyak perempuan-perempuan seperti Bu Toeti untuk kemajuan bangsa dan negara ini,” pungkasnya.

Tidak hanya Ahok, kegiatan ini juga dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Prof. Saparinah Sadli, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek Dr. Hilmar Farid, Anggota AIPI Dr. Tamrin Amal Tomagola, dan Dosen IKJ Doloroso Sinaga.

Pembacaan Doa dan Yaasiin dipimpin oleh Muhammad Suharli. Sementara, pembacaan Tausiyah disampaikan oleh Prof Nasaruddin Umar.

Dalam kegiatan ini, Jajang C Noor diundang untuk membacakan sajak karya Toeti Heraty. Pembacaan sajak juga dibacakan oleh dua cucunya yakni Talissa Andhara dan Carin Andyline. Sebetulnya, Goenawan Mohamad direncanakan membacakan sajak karya Toeti. Namun, Goenawan tidak bisa hadir karena sakit. Kegiatan ini ditutup dengan penampilan Piano oleh Ananda Sukarlan.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  35  =  41