Perusahaan fintech asal Tiongkok, Tongdun Technology, akhirnya masuk ke Indonesia.
Kehadiran Tongdun Technology di Tanah Air menandakan bahwa industri teknologi finansial (fintech, financial technology) memiliki peluang untuk terus tumbuh secara inklusif.
Menurut co-founder dan partner Tongdun Technology, Jackal Mal, pelaku bisnis fintech di Indonesia ternyata masih harus terus memperkuat teknologi dan reputasi mereka, agar nantinya dapat diterima konsumen lokal.
“Kami masuk ke Indonesia dengan dua fokus, yaitu menawarkan teknologi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) dan Big Data untuk menyelesaikan masalah keuangan inklusif, dan menggunakan teknologi kami untuk mencegah penipuan di internet,” kata Jackal Ma kepada Tekno Channel9.id, Rabu (16/1/2019).
Tongdun Technology sendiri menawarkan pinjaman P2P (Peer to Peer), keuangan mikro, perbankan dan asuransi, dengan metode manajamen risiko, pemasaran, anti penipuan, dan juga solusi operasi cerdas.
Dijelaskan Jackal Ma, Tongdun Technology membawa konsep Cross-Indystry Joint Defense, akumulasi data besar, serta teknologi pemrosesan data untuk proteksi pinjaman P2P serta platform fintech keuangan mikro untuk penipuan identitas, aplikasi palsu, dan juga risiko.
Jackal Ma juga mengungkap, banyaknya kasus penipuan terkait fintech yang terjadi di Indonesia, bersumber dari beberapa hal, seperti dari market, perusahaan, bahkan pemahaman dan kendali.
“Penipuan ini juga kadang berasal dari startup fintech kecil, tetapi persentasinya tidak banyak,” tandasnya.