Nasional

Alumni Unila Bersatu Kecam Pendekatan Kekuasaan Gubernur Lampung Hadapi Kritik Bima

Channel9.id – Jakarta. Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi tengah menjadi sorotan netizen lantaran respon Arinal yang dianggap berlebihan dalam menanggapi kritik yang dilontarkan Tiktoker Bima Yudho Saputro melalui akun @awbimaxreborn. Arinal dianggap anti kritik lantaran diduga mengintimidasi keluarga Bima usai video kritik itu viral di media sosial.

Menanggapi hal itu, Alumni Universitas Lampung atau Unila Bersatu meminta Arinal Djuanidi untuk tidak memamerkan kekuasannya dalam merespons kritikan salah satu warganya itu.

Ketua Presidium Alumni Unila Bersatu Edy Karizal menilai Arinal cenderung pamer kuasa ketika merespon kritik Bima yang bermukim di Australia. Edy menyebut pendekatan kekuasaan yang ditonjolkan Ketua DPD Golkar Lampung itu, merupakan sisa feodalisme Orde Baru yang sudah tidak relevan dalam konteks modern.

“Dampak pamer kuasa semacam itu akan sangat buruk, baik bagi pengkritik, gubernur, dan Lampung secara keseluruhan”, kata Edy dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4/2023), dikutip dari Tempo.

Ketika pendekatan kekuasaan dipakai, kata Edy, maka pengkritik seketika merasa terancam. Di sisi lain, popularitas gubernur cenderung akan jatuh dan kehilangan kepercayaan masyarakat.

Dalam situasi demikian, kata dia, warga menjadi gamang dan pemerintahan akan ragu dalam bertindak. Sehingga demokrasi dipertaruhkan dan warga secara keseluruhan akan dirugikan.

Edy juga menyinggung pernyataan juru bicara keluarga Bima, Bambang Sukoco, yang menyebut keluarga siap dengan segala konsekuensi atas kritik yang disampaikan Bima. Edy menghargai sikap keluarga Bima.

Kendati demikian, Edy berharap perlawanan hukum keluarga Bima bisa membuahkan hasil.

“Namun, yang terpenting, demokrasi di Lampung bisa terjaga dan pembangunan berjalan efektif. Infrastruktur bisa dibenahi”, ujarnya.

Di sisi lain, Edy menilai Arinal seharusnya fokus dalam upaya perbaikan dan peningkatan sarana prasarana infrastruktur. Arinal perlu memastikan agar prioritas pembangunan infrastruktur bisa berjalan lancar dengan melakukan pelbagai terobosan dan kreativitas pembiayaan.

“Jangan kehilangan akal ketika APBD dinilai tidak memadai,” ujar Edy.

Sebagaimana diketahui, Bima melalui akun Tiktok @Awbimax Reborn mengkritik bahwa pembangunan infrastruktur di Lampung masih tertinggal dibandingkan daerah lainnya. Hal ini tercermin dari banyaknya kerusakan di ruas jalan yang ada di provinsi dengan julukan Gerbang Pulau Sumatera tersebut.

“Jalan-jalan di Lampung tuh satu kilometer bagus, satu kilometer rusak,” ungkap Bima.

Selain itu, ia mengkritik Provinsi Lampung memiliki infrastruktur, pendidikan, dan tata kelola pemerintahan yang buruk.

Konten video Bima tersebut pun lantas viral dengan jumlah penonton yang menyaksikan sebanyak 5,3 juta akun.

Setelah konten videonya viral, Bima mengaku keluarganya mendapatkan sejumlah intimidasi hingga didatangi pihak kepolisian setempat.

Bima mengaku bahwa Arinal memaki-maki orang tuanya melalui sambungan telepon dan mengungkapkan kemarahan atas kritik yang dilontarkan. Tidak itu saja, kata Edy, orang dekat Arinal, pengacara Ginda Ansori Wayka, juga melaporkan Bima ke kepolisian atas kritik tersebut.

“Ya gue sudah kalah deh, Wak. Elu yang punya Lampung, elu yang pemimpinnya, kalau pun gue pulang ke Indonesia, gue akan was was dong karena kan Intel di mana-mana. Tukang bakso di mana-mana,” kata Bima, melalui Instagram Storiesnya.

Mendengar keluhan Bima tersebut, sontak netizen ramai-ramai mengkritik sikap Gubernur Arinal. Mereka menilai orang nomor satu di Provinsi Lampung tersebut terlalu berlebihan dan cenderung anti kritik.

Baca juga: Alumni Unila Bersatu Minta Arinal Tidak Pamer Kuasa Hadapi Kritik Warganet

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  1  =