Channel9.id-Amerika. Pejabat-pejabat dari Amerika Serikat dan Israel melakukan pertemuan online untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapi kedua negara terhadap kemananan di Timur Tengah pada hari Kamis (11/3/2021). Pada pertemuan itu pemerintahan Biden juga berencana untuk berdiplomasi ulang dengan Iran dalam persoalan senjata nuklir.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan dan rekannya dari Israel, Meir Ben-Shabbat, ikut andil dalam pertemuan keamanan bilateral Amerika-Israel yang pertama pada pemerintahan Presiden Joe Biden.
Baca juga : Iran Setuju Dengan Tawaran IAEA
Pertemuan ini dilakukan setelah pemerintahan Joe Biden berencana untuk kembali ikut andil dalam perjanjian Nuklir 2015. Sebelumnya Amerika sempat keluar dari perjanjian nuklir 2015 dan menjatuhkan sanksi kepada Iran pada masa Donald Trump menjabat. Sekarang Iran setuju untuk kembali mematuhi perjanjian nuklir 2015 asalkan Amerika mau mencabut sanksi internasionalnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sudah mengkampanyekan keberatan perjanjian nuklir 2915 tersebut, baru-baru ini mengimplikasikan bahwa Israel kemungkinan besar akan melakukan tindakan militer terhadap Iran, lapor The Associated Press.
“Kita tidak akan menggantungkan harapan kami pada perjanjian apapun dengan rezim ekstrimis seperti kalian,” ujar Netanyahu pada pidatonya terhadap Iran. “Mau adanya perjanjian atau tidak – kami akan melakukan segala hal agar kalian tidak dapat mempersenjatai diri kalian dengan senjata nuklir”.
Jen Psaki mengungkapkan bahwa Joe Biden lebih memilih jalur diplomasi dengan Iran dan percaya oposisi Israel terhadap Iran sudah mulai mereda setelah Iran akan membatasi pengayaan uraniumnya.
“Kami sangat mengerti dengan kondisi Israel yang beroposisi dengan Iran dan itu merupakan salah satu alasan mengapa kami melibatkan mereka dengan intim dalam persoalan ini dan isu-isu lainnya,” katanya.
(RAG)