Amerika Serikat Sebut Jet Rusia Telah Jatuhkan Drone AS di Laut Hitam
Internasional

Amerika Serikat Sebut Jet Rusia Telah Jatuhkan Drone AS di Laut Hitam

Channel9.id-Jakarta. Militer Amerika Serikat mengatakan bahwa jet tempur Rusia telah mematahkan sayap salah satu drone mata-mata AS yang membuatnya jatuh ke Laut Hitam, Rabu (15/3). Insiden ini adalah insiden kontak pertama antar dua negara adidaya sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Sementara itu Menteri Pertahanan Rusia memberikan penjelasan yang berbeda terhadap insiden yang terjadi pada Selasa lalu itu. Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat mengatakan bahwa negaranya mengganggap insiden yang melibatkan drone MQ-9 AS dengan jet tempur Su-27 Rusia sebagai sebuah aksi provokasi.

Amerika Serikat sendiri tengah melakukan patroli udara secara reguler di sekitar Laut Hitam selagi mendukung Ukraina dengan menggelontorkan dana miliaran dolar.

Dilain sisi, Rusia telah membom puluhan daerah pemukiman di lini depan pertempuran bagian timur selama 24 jam penuh, termasuk meroket infrastruktur sipil di daerah Kherson yang juga menewaskan warga sipil.

Dalam peristiwa jatuhnya drone MQ-9, dilaporkan AS bahwa dua pesawat tempur Su-27 telah melakukan tindak pencegahan dengan gegabah dan berbahaya di wilayah penerbangan internasional. Disebutkan bahwa jet tempur itu telah menumpahkan minyak bensin ke drone MQ-9, yang mungkin dimaksudkan untuk mengacaukan pandangan atau merusak drone tersebut, dan terbangnya dengan manuver yang berbahaya.

Setelah sekitar 30 sampai 40 menit kemudian, pada pukul 7:03 pagi, salah satu jet Rusia kemudian bertabrakan dengan drone tersebut, menyebabkan drone tersebut jatuh ke Laut Hitam.

Rusia sampai saat ini belum dapat menemukan drone yang jatuh tersebut dan nampaknya jet tempurnya juga mengalami kerusakan.

“Yang jelas, aksi berbahaya dan tak profesional oleh Rusia itu bisa saja menyebabkan kecelakaan yang lebih parah,” ujar Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat James Hecker.

Baca juga: Amerika Bantu Bunuh Jendral Rusia, Kremlin Sebut Rudalnya Tewaskan 600 Tentara Ukraina

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia membantah telah menabrak drone milik AS. Mereka menyebutkan kalau drone tersebut telah terdeteksi di Semenanjung Peninsula, yang mana telah dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.

“Aksi yang tak dapat kami terima dari AS di dekat daerah perbatasan kami adalah alasannya. Mereka di sana sedang mengumpulkan informasi, yang mana akan digunakan oleh Ukraina untuk menyerang pasukan kami,” ujar Duta Besar Rusia di Amerika Serikat, Anatoly Antonov.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =