Channel9.id – Jakarta. Amnesty International Amerika Serikat mendatangi gedung KPK di Kuningan Jakarta, untuk mendorong kasus penyiraman air keras dapat dituntaskan melalui pembentukan tim penyelidik independen. Mereka menemui wadah pegawai KPK dan akan membawa kasus tersebut ke dunia internasional.
Hal itu diungkapkan Manager
Advokasi Asia Pasifik Amnesty International, Fransisco Bencosme kepada wartawan
di Gedung KPK, Kuningan Jakarta, Jumat (26/4).
“Bahwa kedatangan Amnesti Internasional dari Amerika
Serikat di sini adalah untuk membantu proses upaya penyelidikan independen
terhadap kasus yang terjadi dan dialami oleh penyidik senior Novel
Baswedan,” kata Fransisco.
“Sebagai organisasi HAM internasional, kami berkomitmen
untuk mendorong upaya penegakan hukum dan HAM. Dalam hal ini, kami punya akses
terhadap para pengambil kebijakan di Amerika Serikat melalui jalur kongres di
parlemen untuk mengarusutamakan apa yang dihadapi oleh KPK dan Novel Baswedan
di Indonesia,” sambungnya.
Bahkan, Fransisco menilai selama lima tahun era presiden Joko
Widodo, pengawasan di sektor antikorupsi tidak terlihat wujud nyatanya.
Terlebih, kata dia, kasus Novel terkesan diabaikan begitu saja.
“Ini menjadi satu langkah politik yang sangat
mengkhawatirkan ketika Jokowi berkuasa selama 5 tahun. Bahwa komitmen untuk
melakukan pengawasan di sektor antikorupsi tidak berhasil dilakukan,”
ujarnya.
Di tempat yang sama, Novel
Baswedan berharap Amnesty International mampu memberikan daya gedor untuk
mendesak pemerintah mengungkap kasusnya dan sejumlah serangan teror yang
menimpa pegawai KPK lainnya.
“Tentunya saya berharap ke depan dari parlemen Amerika
dan negara-negara lain yang terkait bisa membantu untuk mendesak pemerintah
Indonesia menjadikan prioritas pengungkapan serangan kepada orang-orang KPK
yang selama ini diabaikan. Itu betul-betul dilakukan karena membiarkan
teror-teror yang terjadi,”