Channel9.id – Jakarta. Pengeroyokan terjadi kepada anggota Brimob dan Kopassus oleh orang tidak dikenal di kawasan Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Insiden itu menyebabkan anggota Brimob tewas dan anggota Kopassus mengalami luka.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menduga insiden itu sangat kuat dengan aroma agenda provokasi. Dia meminta aparat kepolisian untuk dapat mengusut tuntas insiden tersebut.
“Kuat sekali aroma agenda provokasi di rangkaian peristiwa ini. Sehingga selain tentu meminta polisi mengusut tuntas kasus ini,” kata Sahroni, Selasa 20 April 2021.
Dia menghimbau kepada anggota Polri dan TNI tidak tersulut emosi usai adanya insiden provokasi tersebut.
“Saya juga sangat-sangat meminta Polri dan TNI untuk tidak terpancing emosinya dengan provokasi seperti ini. Hal ini penting juga untuk diingatkan ke para anggota di bawah,” katanya.
Di samping itu, Sahroni menilai ada agenda sistematis untuk mengganggu stabilitas negara melalui insiden itu.
“Ada agenda sangat sistematis untuk mengganggu stabilitas negara,” pungkasnya.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa enam saksi terkait dengan kasus pengeroyokan anggota Brimob dan Kopassus di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 18 April 2021.
Insiden tersebut diketahui menyebabkan satu personel Brimob meninggal dunia dan satu personel Kopassus mengalami luka.
“Sudah sekitar lima sampai enam saksi ya,” kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Senin 19 April 2021.
Polisi sejauh ini masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Kasus itu kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.
“Masih didalami,” kata Tubagus.
HY