Channel9.id-Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan sumber dana untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota berbeda dengan penanggulangan Covid-19.
“Program PEN (pemulihan ekonomi nasional) adalah program pemerintah pusat terkait pembangunan, kalau penanganan covid-19 kita gunakan dana BTT (belanja tak terduga) dari DKI,” kata Anies di Lapangan Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 4 November 2020.
Baca juga: Tiga Tahun Anies Menjabat, PKS: Harus Tepat Belanja Daerah
Anies menuturkan, dana PEN dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dipakai membiayai infrastruktur seperti Taman Ismail Marzuki (TIM) dan Jakarta International Stadium (JIS). Dana ini disalurkan agar proyek-proyek infrastruktur di daerah tidak terhenti akibat pandemi.
“Bagi kita yang paham akan tahu yang untuk penanganan covid lewat anggaran pos APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah),” terangnya.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak sempat mengkritik pemanfaatan dana pinjamanprogram PEN untuk menutupi kekurangan biaya proyek. Dana itu dinilai disalurkan ke proyek infrastruktur karena ada kesalahan prediksi.
Total dana PEN yang diterima DKI hanya Rp3,265 triliun dari target awal Rp12,5 triliun. Gilbert menyebut dana PEN seharusnya dipakai membantu ekonomi rakyat yang terdampak covid-19, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau pemberian bantuan tunai.
“Sayangnya alokasi dana pinjaman PEN diberikan sebesar Rp200 miliar diberikan untuk proyek TIM yang bermasalah sejak awal, dan proyek mercusuar JIS sebesar Rp1,182 triliun,” kata Gilbert dalam keterangan tertulis, Senin (02/11).