Channel9.id-Jakarta. Sejumlah inisiatif muncul di masa krisis saat pandemi Covid-19. Untuk memantau dan menekan angka penyebaran virusnya, diciptakanlah aplikasi seperti Cared+.
Aplikasi Cared+ berfungsi untuk membantu perangkat kewilayahan–seperti desa, kecamatan, kelurahan maupun RT–dalam melakukan pemantauan warganya, terkait kondisi gejala Covid-19 melalui hasil self screening masing-masing warga.
Diketahui, aplikasi ini masih dikembangkan oleh Gamatechno, perusahaan teknologi dari Yogyakarta.
“Dalam kondisi wabah seperti COVID-19 ini, penting adanya partisipasi aktif dari seluruh masyarakat untuk melakukan deteksi dini berkala terhadap kondisi masing-masing. Dan adanya aplikasi Cared+ ini akan memberikan kemudahan pihak terkait untuk melakukan monitoring warganya,” ungkap CEO Gamatechno Muhammad Aditya, Sabtu (16/5).
Aditya menjelaskan, pengecekan mandiri (self screening) ditujukan untuk menekan risiko penularan Covid-19, ketika seseorang harus datang langsung ke faskes.
Menurutnya, pengecekan mandiri di aplikasi ini menggunakan metode self-screening, sehingga sesuai dengan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Pengguna dapat melakukan self screening melalui kuesioner yang disediakan. Aplikasi akan menunjukan indikasi gejala (ringan, sedang, berat) sesuai dengan kondisi pengguna saat itu dan rekomendasi tindakan yang harus dilakukan,” terangnya.
Ia mengatakan, kunci sukses untuk pencegahan penyebaran Covid-19 yaitupartisipasi dan inisiatif warga.
Aditya pun menyebut aplikasi ini bisa membantu dalam memantau pembatasan sosial. Dengan begitu, kata dia, aplikasi ini sangat membantu pemerintah untuk meredam peningkatan kasus Covid-19, terutama dalam penerapan kebijakan pembatasan sosial.
Dia menjelaskan, untuk menggunakan platform ini cukup mudah. Bagi koordinator maupun perangkat desa cukup daftar melalui laman caredplus.id dan mengisi data dan buat kode klaster.
“Kode klaster ini yang akan mengelompokkan warga dalam klaster tertentu. Misal klaster warga RT 01, kelurahan atau bahkan kelompok yang lebih besar lagi,” terang Aditya.
Nantinya, kode klaster ini akan digunakan seluruh anggota warga melalui aplikasi Cared+ yang mereka instal di perangkat masing-masing. Dengan begitu, seluruh warga dapat dengan mudah dimonitor oleh perangkat desa terkait. Harapannya, penanganan COVID-19 dapat dilakukan secara tepat dan cepat terkait kondisi warganya. Aditya menambahkan, koordinator maupun perangkat.
“Kita siap membantu seluruh pemerintah daerah untuk menerapkan penggunaan Cared+ di wilayahnya, harapannya mulai dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk bisa gunakan aplikasi ini,” tandasnya.
(LH)