Channel9.id-Jakarta. Politikus PDIP Aria Bima menilai peringatan keras Ketua Umum PDIP Megawati dalam pidatonya beberapa waktu lalu tak ditujukan kepada Ganjar Pranowo. Dalam pidatonya, Megawati menegaskan setiap kader PDIP yang menduduki jabatan publik adalah petugas partai.
Menurut Aria Bima, peringatan keras dari Megawati itu ditujukan untuk seluruh kader. “Itu ditujukan (untuk) seluruh kader termasuk saya, tidak ada kaitan dengan Ganjar dalam pidato itu,” kata Aria, Selasa (1/6).
Ia menjelaskan, pidato Megawati itu dalam konteks mengingatkan kader untuk menjalankan tugas partai yang telah diamanatkan dalam kongres ke-V PDIP 2019 lalu.
“Tugas kongresnya apa, ya menjalankan ideologi. Putusan partai yang diamanatkan pada Ketua Umum yang kebetulan Ibu Mega adalah melaksanakan garis kerja partai sesuai ideologi partai itu Pancasila, NKRI, UUD 1945, Kebhinekaan. Jadi kalau Ibu ngomong yang tidak menjalankan tugas partai ya tugas ideologis,” jelasnya seperti dilansir Republika, Selasa.
Baca juga: Tidak Diundang Acara PDIP, Ganjar Temui Megawati
Menurut Aria, bukan gaya Megawati menyindir kadernya satu-satu, apalagi disampaikan ke publik. Aria mengatakan, Megawati tak segan-segan memanggil langsung kader yang salah.
“Terlalu kecil lah urusan ibu dipersandingkan dengan urusan Ganjar. Levelnya jauh lah, Ibu kan lebih pada spektrum kader di partai di Aceh sampai Papua, dan bukan cara Ibu, ini penting nih, bukan cara Ibu menanggapi satu-satu itu di publik,” tutur Aria Bima.
Ia mengklaim hubungan Megawati dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baik-baik saja. Pernyataan Mega itu dinilai memang bentuk sayang Megawati kepada kadernya.
Ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP ini menambahkan, dinamika yang terjadi di internal partai merupakan hal yang lumrah. Termasuk polemik antara Ganjar dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
“Selisih antara Pak Ganjar, Mbak Puan, saya, Mas Pacul, Mas Utut biasa di PDIP. Kader muda dinamis, iya kan, gesek-gesekan itu biasa,” ujarnya.
IG